Find Us On Social Media :

5 Alasan Prestasi Bulu Tangkis China Selalu Konsisten dan Luar Biasa

Tunggal putra asal China, Shi Yu Qi, saat melawan Jonatan Christie pada semifinal Indonesia Masters 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (28/1/2023).

SportFEAT.com – China memiliki sejarah dan rekor luar biasa di dunia bulu tangkis yang bikin kagum masyarakat dunia.

Tentunya banyak orang mengaku jika China begitu cemerlang di olahraga ini dan itu tidak terjadi dalam waktu semalam saja.

Ada banyak hal yang pada akhirnya membuat China lebih unggul dari negara lain di olahraga bulu tangkis.

Lantas perbedaan seperti apa yang membuat China begitu superior?

Sebelum membahas ke sana, SportFEAT ingin memberikan kamu gambaran mengenai kekuatan China di olahraga bulu tangkis.

Dalam sejarahnya, China sudah meraih banyak gelar bergengsi mulai dari 41 kali juara Olimpiade, enam juara Thomas Cup, 11 Juara Uber Cup, 11 kali juara Sudirman Cup, dan 66 kali juara di Kejuaraan Dunia.

Pencapaian ini bisa dikatakan sangat mengerikan dan mereka mampu mempertahankan konsistensi tersebut sampai saat ini.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Thailand Masters 2023 - Indonesia Hanya Sisakan 2 Wakil Saja

Tentunya dengan raihan prestasi super gemilang ini, publik bertanya-tanya, bagaimana bisa mereka melakukannya?

Ternyata, ada lima faktor mengapa China begitu konsisten dalam olahraga bulu tangkis.

Kelima faktor ini dijalankan dengan begitu konsisten, ulet, dan penuh semangat.

Penasaran apa saja lima faktor yang bikin China begitu mengerikan di olahraga bulu tangkis? Berikut pembahasan lengkapnya.

Bantuan Dana Segar dari Pemerintahnya

Ada sangat sedikit negara yang pemerintahnya menginvestasikan dana dalam olahraga sebanyak yang dilakukan pemerintah Cina untuk bulu tangkis.

Artinya, ada cukup uang dalam olahraga untuk mengurus penginapan, makanan, dan pelatihan pemain di tingkat bawah olahraga dan pada gilirannya berarti pemain bulu tangkis di China tidak perlu memikirkan lagi uang yang mereka keluarkan.

Baca Juga: Hasil Thailand Masters 2023 - Menangi Derbi Merah Putih, Fikri/Bagas Pijak Babak Semifinal

Mereka akan fokus pada permainan mereka dan latihan yang diberikan oleh pelatih serta organisasi.

Sistem Organisasinya Super Solid

Menurut mantan pebulu tangkis India, Aparna Popat, China menjadi tuan rumah lebih dari 3.000 sekolah olahraga yang dikelola pemerintah, 20 program utama, dan 200 program kecil yang telah membantu menghasilkan setiap atlet China yang telah berpartisipasi dalam Olimpiade.

Kemudian para pemain akan mendapatkan cara latihan berbeda tergantung gaya permainan dan pelatih.

Pelatih yang diberikan juga bukan pelatih kacangan melainkan pelatih yang sangat bagus untuk mengembangkan permainan atletnya.

Yang membuat ini semakin kuat adalah 'formula' ini dijaga ketat.

Dengan sistem yang begitu solid dan kompleks, apa yang dilakukan China akan susah untuk ditiru negara lain karena mereka mengelola sistem ini secara mandiri alias oleh warga negaranya sendiri.

Jika negara lain sering bertukar kemampuan karena kerap mendatangkan pelatih asing, China tidak melakukannya.

Kompetisinya Kelas Atas

Di China, persaingan di bulu tangkis begitu kuat di setiap level. Semakin banyak pemain, semakin besar peluang untuk menemukan lebih banyak pemain yang lebih baik, dan akhirnya ini akan membentuk mentalitas kompetisi yang bermuara pada semakin bagusnya permainan para atlet.

Sebagian besar negara lain menghasilkan satu atau dua pemain besar setiap generasi, dan itu terutama karena mereka telah dilatih di luar negeri dengan pelatih terbaik.

Tidak semua mampu melakukan itu sedangkan di China, lingkungan persaingan yang keras adalah sesuatu yang sudah menjadi bawaan dan hampir menjadi bagian dari DNA mereka tanpa harus pergi atau bergantung dengan negara lain.

Fanatisme Positif

Dua olahraga yang paling banyak diikuti di China adalah bulu tangkis dan tenis meja. Sementara sepak bola juga menunjukkan minat yang meningkat namun masih kalah dibandingkan tenis meja dan bulu tangkis.

Dengan populasinya yang hampir mencapai 1,4 miliar jiwa, tentunya fanatisme positif yang dimiliki China mengenai bulu tangkis memberikan anugerah tersendiri.

Baca Juga: Kecil Tapi Vital! Ternyata Ini Fungsi Grommets di Raket Pebulu Tangkis

Ketika suatu negara memiliki banyak penggemar olahraga, otomatis menimbulkan efek berantai di mana mereka yang menonton sejak usia sangat muda ingin meniru pahlawan mereka.

China berhasil mengelola fanatisme ini menjadi kekuatan mereka di bulu tangkis.

Struktur Pelatih Kelas Dunia

Banyak pelatih di level teratas bulu tangkis adalah mantan pemain bereputasi luar biasa.

Namun, bukan hanya mereka mantan pemain, tetapi transisi dari pemain bagus menjadi pelatih hebat bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan mulus.

Ambil, misalnya, contoh Li Yongbo.

Mantan peraih medali perunggu di Olimpiade Barcelona 1992 di kategori ganda putra, Li adalah pelatih tim nasional bulu tangkis Tiongkok selama 24 tahun di mana ia membawa banyak kejayaan bagi China.

Ini termasuk total 18 medali emas di Olimpiade, dan turnamen lainnya.

Zhang Jun adalah contoh lainnya di mana mantan peraih medali emas Olimpiade dua kali yang kemudian menjadi pelatih nasional.