Find Us On Social Media :

Fakta Apik di Balik Kemenangan Back-to-back Leo/Daniel usai Juara Thailand Masters 2023

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berlaga di babak semifinal Thailand Masters 2023 yang digelar di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (4/2/2023).

SportFEAT.com - Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin memenangi Thailand Masters 2023 dengan meninggalkan sejumlah catatan positif.

Ganda putra Indonesia itu berhasil menjadi juara Thailand Masters 2023 dengan kemenangan dua gim langsung.

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin meraih titel turnamen BWF World Tour Super 300 itu dengan mengalahkan ganda putra Taiwan, Su Ching Heng/Ye Hong Wei.

Leo/Daniel menang straight game dengan skor 21-16, 21-17.

Hasil tersebut tak cuma menambah rentetan medali dalam almari piala Leo/Daniel.

Tetapi juga menyimpan sejumlah catatan positif dan fakta menarik.

1. Kemenangan Back-to-back Leo/Daniel

Dengan menjuarai Thailand Masters 2023, Juara Dunia Junior 2019 itu berhasil mempertahankan win-streak mereka dalam dua minggu berturut-turut.

Leo/Daniel sebelumnya telah berhasil menggondl gelar di Indonesia Masters 2023 pada pekan lalu.

2. Gelar World Tour ke-3

Thailand Masters 2023 menjadi titel ketiga level World Tour yang telah berhasil dikoleksi Leo/Daniel.

Jauh sebelum meraih titel Thailand Masters dan Indonesia Masters 2023, Leo/Daniel sudah menggapai gelar perdana mereka di ajang World Tour pada tahun lalu.

Gelar tersebut diraih tatkala mereka sukses menjuarai Singapore Open 2023, di mana pada babak final, Leo/Daniel mengalahkan seniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

3. Smash Daniel mencapai 400 km/jam

Pada final Thailand Masters 2023, Daniel Marthin memang tak melulu mengobral smes keras.

Namun sesekali smes pemain besutan PB Djarum itu terpantau cukup keras bahkan mencapai 400 km/jam.

Itu bukan smes tercepat yang pernah dilakukan Daniel, sebab tahun 2021 lalu, Daniel pernah membukukan smes mencapai 415 km/jam.

4. Bertanding dalam kondisi 'pincang'

Leo/Daniel bermain di Thailand Masters 2023 dalam kondisi yang tidak terlalu fit dan sudah hampir kehabisan bensin.

Pasalnya, turnamen itu adalah turnamen keempat beruntun mereka.

Ditambah lagi Leo sedang sakit flu, dan Daniel mengalami cedera di telapak kaki yang meradang.

Namun meski dalam keadaan tidak prima, mereka tetap mampu menjadi juara dengan melakukan perubahan strategi.

5. Main dengan 2 Taktik Berbeda

Keadaan yang tidak prima membuat Leo/Daniel akhirnya memutar otak untuk menerapkan permainan yang lebih efisien.

Daniel tak bisa terus-terusan melakukan smes dengan keadaan kakinya yang cedera.

Alhasil beberapa kali Daniel lebih banyak melalukan adu drive dan menurunkan bola dengan dropshot atau placing.

Rotasi juga sering terlihat di mana Daniel berada di depan net, dan Leo yang menjadi penggebuk.

Hal inilah yang disadari Herry IP, pelatih ganda putra PBSI yang juga mendapingi Leo/Daniel di pinggir lapangan, menuturkan bahwa mereka mampu menerapkan strategi berbeda dari permainan biasanya.

"Penampilan mereka malah lebih bervariasi. Bisa lebih tenang dan mampu mengontrol permainan," tutur Herry IP dikutip Sportfeat dari rilis pers PBSI.

"Daniel juga tidak harus bermain keras terus (dengan) mengobral smes terus. Jadi, Leo/Daniel di Thailand Masters bisa main di dua taktik atau strategi permainan yang berbeda," tandasnya.