"Mungkin coach Herry (Iman Pierngardi) juga sudah bilang ya karena masalah sponsor, terus poin ke Olimpiade, masalah usia juga."
Baca Juga: Daftar Juara Kejuaraan Beregu Campuran Asia, Torehan Terbaik Indonesia Hanya Menjadi Semifinalis
Pelatih berusia 58 tahun itu menyebut, setelah kualifikasi Olimpiade Paris 2024 kemungkinan keputusan pisah baru bisa terjadi.
"Setelah Olimpiade ada kemungkinan (dipecah)," tutur Aryono.
"Kalau sekarang kami harus berpikir panjang karena pasangan lain juga sudah solid sehingga tidak mungkin kalau diubah-ubah."
Lebih lanjut, Aryono menyarankan agar Marcus/Kevin memiliki tekad yang sama saat mereka masih belum berstatus pasangan ranking satu dunia.
"Marcus/Kevin harus berusaha dari awal lagi seperti sebelum mereka ranking satu," kata Aryono dikutip Sportfeat dari Bolasport.com.
"Mereka waktu itu lama tidak bertanding karena Marcus cedera, Kevin juga sempat sakit."
"Mereka harus membalikan performa mereka. Motivasinya harus bisa dinaikkan lagi."
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023: India Pincang Tanpa Duet Ganda Putra Terbaik
Di tiga turnamen di awal tahun, Aryono menyebut permainan Marcus/Kevin sebenarnya mulai kembali ke performa terbaiknya meski sering kali masih early exit.
Di Malaysia Open 2023, jawara All England Open 2017 itu hanya mampu melangkah di babak kedua usai disingkirkan wakil China, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Sementara itu di India Open 2023, Marcus/Kevin kembali tersingkir oleh lawan yang sama di babak perempat final.
Sedangkan di Indonesia Open 2023, pasangan ranking 19 dunia itu harus retired di babak 16 besar saat menghadapi Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dari China usai Marcus mengalami cedera.
"Dari segi permainan, awal tahun ini sudah agak kembali ke semula, tetapi belum full 100 persen," tukas pelatih berjuluk Naga Air itu.