Itu adalah perubahan revolusioner yang mengubah olahraga untuk selamanya.
Olahraga menjadi lebih menarik dan dapat dipasarkan, dan menarik lebih banyak penggemar.
Namun bola putih menghadirkan tantangan tersendiri karena sulit bagi pemirsa untuk melacak bola di TV berwarna.
Oleh karena itu, Federasi Tenis Internasional (ITF) melakukan penelitian untuk menemukan warna bola terbaik yang akan meningkatkan pengalaman pemirsa di TV.
Studi tersebut menemukan bahwa warna kuning akan menjadi pilihan ideal untuk pertandingan tenis dan pada tahun 1972.
ITF mengubah aturan untuk mewajibkan semua bola tenis berwarna kuning atau putih. Itu juga mewajibkan bola tenis memiliki permukaan yang seragam.
Sementara turnamen di seluruh dunia mulai merangkul bola kuning, Wimbledon tidak langsung menyingkirkan bola putih.
Wimbledon mengadopsi bola kuning di tahun 1986 di mana pemirsa di TV pada saat it uterus meningkat.
Jauh lebih mudah untuk melacak bola kuning di TV sehingga tidak membingungkan penonton.
Baca Juga: Yeremia Masih Bermain di Bawah Bayang-bayang Trauma Meski Cedera Kakinya Sudah Sembuh Total
Sementara bola kuning menjadi populer, beberapa produsen tidak menghentikan produksi bola putih.
Namun di awal 1990-an, ada desas-desus bahwa bola putih diperkenalkan kembali dalam skala yang lebih luas.
Tapi ide itu tidak mendapat dukungan dari pemain dan penggemar, yang jauh lebih nyaman dengan bola kuning.
Menurut ITF, bola modern standar harus memiliki diameter 2,575 inci hingga 2,7 inci. inci dan beratnya harus antara 56 gram dan 59,4 gram.
Ada lebih dari 150 merek bola tenis yang disetujui oleh ITF, dengan Wilson dan Penn menjadi dua produsen paling populer.