Setiap olahragawan memiliki kebiasaan khusus untuk menunjang performa mereka.
Ada rutinitas yang telah ditetapkan pada seorang pemain selama beberapa tahun melalui ribuan jam latihan sejak masa kanak-kanak.
Ketika masih berlatih sebagai seorang amatir, anak-anak ini tidak punya keistimewan untuk mendapatkan bola dari ball boy.
Baca Juga: Meski Aprilia Meningkat, Aleix Espargaro Masih Sangat Iri ke Ducati
Oleh sebab itu, mereka membawa bola ekstra agar lebih mempermudah mereka ketika servis dilakukan.
Jadi untuk menghindari keharusan mengejar bola, mereka membawa bola ekstra di sakunya sehingga hal ini terbawa sampai mereka menjadi atlet pro.
Tidak Ingin Terkenal Pelanggaran Waktu
Di paragraf sebelumnya kami berbicara tentang kebiasaan yang dikembangkan sebagai anak muda yang berlanjut melalui karier pemain.
Salah satu alasan utama terbentuknya kebiasaan seperti itu adalah penalti yang dikenakan jika pemain tidak dapat memulai servis dalam waktu 20 detik (25 detik untuk acara ATP dan WTA) dari poin sebelumnya.
Untuk itu, mereka berusaha mempersingkat waktu dengan membawa bola ekstra ke dalam saku mereka.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023: Tantangan Indonesia Main Hari Pertama, Lapangan Bergelombang
Jika Anda menelusuri video lama pertandingan tenis, Anda akan melihat pemain melakukan servis dengan dua bola di tangan yang tidak melakukan servis. Ini dilakukan agar waktu tidak terbuang percuma sehingga menghindari mereka terkena penalti.
Ada Juga yang Tidak Suka Membawa Bola Ekstra
Orang-orang seperti Roger Federer, Serena Williams lebih suka melakukan servis hanya dengan satu bola pada mereka, dan kemudian meminta satu bola lagi dari anak bola kapan pun dibutuhkan.
Mempertimbangkan hal ini, tentunya tidak semua petenis suka melakukan hal tersebut.
Oleh sebab itu, di atas, alasan ngantongin bola di saku ini sangat erat hubungannya dengan kebiasaan.