SportFEAT.COM - Sosok Mathias Boe (Denmark) dikenal dunia sebagai pebulu tangkis spesialis ganda putra.
Bersama Carsten Mogensen, Mathias Boe telah meraih berbagai gelar juara bergengsi dari level BWF Superseries, BWG Grand Prix, hingga medali perak Olimpiade London 2012.
Kiprah Mathias Boe/Carsten Mogensen mulai dikenal penggemar bulu tangkis Tanah Air ketika mereka membangun rivalitas dengan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di era 2013-2016.
Bukan cuma itu. nama Mathias Boe makin dikenal publik tatkala dirinya kerap melakoni laga sengit kontra ganda putra Indonesia lainnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Baca Juga: Lin Dan Ungkap 7 Rival Berat Selama 19 Tahun Berkarier di Bulu Tangkis
Bermain dengan usia yang sudah memasuki kepala tiga, penampilan Mathias Boe/Mogensen saat itu sering menyulitkan Marcus/Kevin.
Dari data yang didapat SportFEAT.com, duet Mathias Boe/Carsten Mogensen tercatat memenangi empat dari sembilan pertemuan mereka kontra The Minnions.
Pada tahun ini Mathias Boe memang telah berpisah dengan Carsten Mogensen, yang saat ini memilih untuk hiatus.
Turnamen terakhir mantan ganda putra nomor satu dunia itu terjadi pada All England Open 2019, Maret lalu.
Kendati demikian, bukan berarti kiprah Mathias Boe dalam mengarungi dunia tepok bulu angsa berhenti.
Pemain 39 tahun itu rupanya masih menyimpan ambisi besar untuk meramaikan peta persaingan ganda putra dunia.
Hal itu dapat terbukti dari keputusannya yang kini memilih bertandem dengan Mads Conrad-Petersen.
Mads Conrad-Petersen sendiri dulunya berpasangan dengan Mad Pieler Kolding dan pernah menduduki peringkat lima dunia.
Namun seiring performa yang menurun, duo Mads akhirnya memilih berpisah pada awal tahun ini.
Mads Conrad-Petersen sendiri juga bukan nama asing di kalangan penggemar bulu tangkis di Indonesia.
Ketika masih bertandem dengan Kolding, mereka juga kerap melakoni duel alot nan ramai kontra The Minions.
Adu psy-war kerap mewarnai pertemuan mereka, seperti yang terjadi pada semifinal All England Open 2017, semifinal India Open 2017, dan final Hong Kong Open 2017.
Baca Juga: Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, Ganda Putra India Pengukir 2 Sejarah
Meski harus kembali memulai dengan mengikuti sejumlah turnamen kecil, pasangan Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen perlahan mulai menorehkan hasil positif.
Terbukti dari raihan tiga gelar dari empat turnamen yang diikuti mereka sepanjang tahun ini, yaitu Spanish International Challenge, Canada Open, dan Russian Open 2019.
Satu-satunya kekalahan yang mereka derita adalah pada US Open 2019 tatkala berjumpa dengan duet ganda putra Korea Selatan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong.
Raihan tiga gelar itu mendorong mereka untuk terus merajut asa demi kembali mempertegas keberadaan mereka sebagai salah satu ganda putra elite dunia.
Bahkan, ganda putra yang kini bertengger di peringkat 79 dunia itu berani membidik Olympics Games (OG) 2020 alias Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Mengenal Hariyanto Arbi, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Pemilik Smash 100 Watt
Keseriusan Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen ditunjukkan lewat keputusan mereka yang mendaftarkan diri pada turnamen China Open 2019.
China Open 2019 yang dimaksud adalah turnamen berkategori BWF World Tour Super 1000 yang bakal diselenggarakan di kota Changzhou, China, 17-22 September mendatang.
Secara peringkat dunia, duet Boe/Conrad-Petersen sebenarnya tak memenuhi syarat untuk memasuki main draw (babak utama) China Open 2019.
Namun pasangan Denmark ini memiliki kombinasi notional point sebanyak 35.500 yang membuat mereka berhak lolos menuju babak utama.
Baca Juga: Tanpa Pelatih, Chou Tien Chen Andalkan Sosok Pendamping nan Misterius
Kepastian untuk memasuki babak utama China Open 2019 pun disambut baik oleh Boe/Conrad-Petersen.
Apalagi, kesempatan untuk berjumpa sekaligus meramaikan peta persaingan ganda putra dunia pada turnamen besar tersebut kian terbuka lebar.
"Kami telah memberikan penampilan terbaik pada turnamen pertama kami sejak dipasangkan. Ini berita bagus karena kami berhasil lolos ke babak utama China Open 2019," kata Mathias Boe.
Tampil di China Open 2019 menjadi modal bagus untuk mereka menatap Olimpiade Tokyo 2020, mengingat poin yang ditawarkan pada turnamen itu cukup tinggi.
Baca Juga: Liga 1 Indonesia 2019: Pelatih PSIS Semarang: Saya Belum Puas!
"Jika kami ingin lolos menuju Olimpiade 2020, maka kami harus mengikuti beberapa turnamen yang lebih besar dan berusaha melangkah lebih jauh ke babak selanjutnya," ucap Boe.
"Banyak hal yang mesti kami persiapkan menuju Olimpiade 2020. Dan turnamen mendatang jelas menjadi prioritas kami saat ini."
"Kami akan terus mempersiapkan diri dengan baik dan berencana untuk mengikuti turnamen besar lainnya," ujar Mathias Boe memungkasi.
Source | : | Sport.tv2.dk |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Doddy Wiratama |