"Barito punya didekasi yang luar biasa terhadap sepakbola," kata pelatih yang ikonik dengan kumis tipisnya itu.
Rasa kekeluargaan yang ada di Barito Putera menjadi salah satu daya tarik bagi Djajang Nurdjaman untuk bergabung.
Selain itu, pria 60 tahun ini menyebut Barito Putera adalah salah satu tim yang memberikan kebebasan bagi pelatih dalam meramu susunan pemain.
"Faktor itu sangat penting bagi seorang pelatih. Saya merasa senang dan berterima kasih sudah diberi kesempatan bergabung dengan keluarga besar Barito Putera," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Hendra Setiawan, Sosok Family Man yang Kalem Dalam dan Luar Lapangan
Terlepas dari itu, Djanur mempunyai tugas yang cukup berat, yaitu mengangkat performa Barito Putera agar terlepas dari ancaman zona degradasi.
Djajang Nurdjaman pun langsung melakukan langkah nyata, salah satunya menjalin bekerja sama dengan asisten pelatih, Yunan Helmi.
Djanur sendiri mengaku sangat optimistis dengan apa yang akan dia lakukan demi memperbaiki posisi Laskar Antasari.
Ia juga telah menyusun strategi guna menghadapi pertandingan Liga 1 2019 selanjutnya melawan Persipura Jayapura.
"Meski secara posisi kurang bagus, materi pemain kami sangat bagus terutama pemain lokal. Jadi saya punya optimisme untuk membangun Barito ke peringkat lebih baik," tutur Djanur
"Walau sepintas, saya sudah tahu kekurangan dan kelebihan. Sehingga saya bisa menentukan langkah apa yang akan diambil," ujarnya memungkasi.
Baca Juga: Meski Salah Orbit, Atlet Taekwondo Ini Raih Sukses di Jr NBA Indonesia All-Star 2019
Sebelum melawan Persipura Jayapura, Barito Putera masih bertengger di peringkat ke-14 klasemen Liga 1 2019.
Laskar Antasari telah mengumpulkan 12 poin hasil dari 2 menang-6 seri-7 kalah dari 15 laga yang sudah dijalani.
Source | : | Baritoputera.co.id |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |