SportFEAT.COM - Beberapa faktor turut memengaruhi raihan buruk Manchester United pada laga pekan ketiga Liga Inggris melawan Crystal Palace.
Manchester United harus menanggung malu di rumah sendiri, Stadion Old Trafford, kala melakoni gameweek ketiga Liga Inggris, Sabtu (24/8/2019) malam WIB.
Pasalnya, gawang Man United kawalan David de Gea terjebol dua kali oleh pemain Crystal Palace, Jordan Ayew (32') dan Patrick van Aanholt pada menit ke-90+3.
Skor 1-2 pun menjadi akhir dari laga lantaran Manchester United cuma bisa membalas via lesakan Daniel James (89').
Baca Juga: Duplikat Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Dipinang Klub Norwegia
Kegagalan Marcus Rashford mengeksekusi tendangan penalti pada menit ke-70 memang jadi faktor utama kekalahan Setan Merah.
Namun, ada faktor lain yang juga memengaruhi hasil akhir yang diraih anak-anak asuh pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
SportFEAT.com mencoba merangkum faktor-faktor yang menyebabkan Manchester United mengalami kekalahan sebagai berikut:
Baca Juga: Turnamen Kejuaraan Dunia 2019 Bukukan Hasil Terburuk bagi China
1. Efektivitas Tembakan
Our second change of the afternoon takes place, as @JesseLingard makes way for Mason Greenwood.
Just under an hour gone at Old Trafford. #MUFC #MUNCRY pic.twitter.com/t2M4KlXKXc
— Manchester United (@ManUtd) August 24, 2019
Seperti dikutip SportFEAT.com dari laman resmi Premier League, Manchester United memang mendominasi laga dengan penguasaan bola sebesar 71,4 persen.
Penguasaan bola yang tinggi berkontribusi pada banyaknya tembakan yang dilepaskan Paul Pogba dkk, yakni 22.
Bandingkan dengan Crystal Palace yang cuma membikin 5 tembakan saja.
Namun, kuantitas upaya yang dihasilkan Setan Merah tidak ditunjang dengan efektivitas.
Terbukti dari 22 tembakan yang mereka ciptakan, cuma 3 saja yang mengarah tepat sasaran. Jumlah itu sama dengan yang dimiliki Palace.
Baca Juga: Greysia Polii: Melawan Matsumoto/Nagahara Itu Harus Ekstra Bersih
2. Penguasaan
@McTominay10 is making his 50th appearance for #MUFC today!
Just over 15 minutes played at Old Trafford, where @MarcusRashford has gone closest to scoring. #MUNCRY pic.twitter.com/ukZgD6FmQ0
— Manchester United (@ManUtd) August 24, 2019
Angka penguasaan bola Manchester United memang tinggi.
Namun, mereka tidak dapat menekan kesalahan saat membawa kendali bola.
Menurut data dari WhoScored, Setan Merah mengalami 26 kali kehilangan bola.
Dua puluh empat di antaranya terjadi di paruh lapangan lawan, alias saat mereka berusaha membangun serangan.
An upset on the cards at Old Trafford?
Man Utd 0-1 Crystal Palace as it stands...#MUNCRY pic.twitter.com/5o97N6a0Sn
— Premier League (@premierleague) August 24, 2019
3. Pertahanan
Gol Patrick van Aanholt jelang laga bubaran jadi petunjuk bahwa Man United kurang berupaya untuk mengantisipasi tembakan.
Sebab, tidak ada satu pun pemain Setan Merah yang mencoba mengganggu Van Aanholt.
Secara keseluruhan, kontribusi bek Man United dalam upaya menggalang pertahanan kuat pun terlihat minim.
Mereka hanya membikin 7 cegatan, 6 sapuan, dan 5 blok.
Pada saat yang sama, Crystal Palace mampu menghasilkan 16 cegatan, 27 sapuan, dan 14 blok.
Source | : | whoscored.com,Premierleague.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |