Sebab sebelum memijak final, pemain 24 tahun mampu tampil impresif tatkala melibas para unggulan seperti Sung Ji-hyun (Korea Selatan/unggulan 10), He Bing Jiao (China/6) dan Ratchanok Intanon (Thailand/7).
Namun begitu, terlepas dari Okuhara yang seolah tak berkutik, penampilan Sindhu sendiri memang patut diacungi jempol.
Tekad kuat untuk mengakhiri rentetan dua medali perak dalam dua final Kejuaraan Dunia sebelumnya jelas menjadi pemompa semangatnya hingga mampu tampil trengginas melawan Okuhara.
Baca Juga: Jadi Juara Dunia 2019, PV Sindhu Melepas Julukan 'Silver Queen'
2. Final Tunggal Putra
Pada laga puncak tunggal putra Kejuaraan Dunia 2019, Anders Antonsen menjadi pusat perhatian publik St. Jakobshalle Basel, Swiss.
Datang sebagai unggulan kelima, tunggal putra Denmark itu berhadapan dengan juara bertahan sekaligus unggulan teratas, Kento Momota (Jepang).
Antonsen adalah satu-satunya wakil dari Eropa dalam rangkaian final kala itu.
Salah satu momen heroik Antonsen yang banyak diingat oleh kalangan penggemar bulu tangkis adalah kemampuannya menundukkan Kento Momota pada final Indonesia Masters 2019, Januari lalu.
Sehingga, tak keliru jika banyak pihak yang sudah menunggu-nunggu aksinya. Penampilan Antonsen sebelum memijak laga final pun terlihat menjanjikan.
Baca Juga: Kado Istimewa bagi Hendra Setiawan di Kejuaraan Dunia 2019
Salah satu lawan yang dikalahkannya adalah peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dari China, Chen Long.
Adapun unggulan lain yang dikalahkan adalah Kanta Tsuneyama (Jepang/13) dan Kantaphon Wangcharoen (12/Thailand).
Namun, lagi-lagi partai final tersebut justru terasa hambar.
Pasalnya, Antonsen banyak melakukan kesalahan sendiri sekaligus memberi poin cuma-cuma kepada Momota.
Bahkan, yang membuat laga tersebut semakin terasa "sunyi" ialah angka yang diraih oleh Antonsen pada gim kedua.
Seolah serba salah dalam melakukan segala variasi pukulan, Antonsen terkunci di angka tiga hingga akhirnya kalah dengan skor akhir 9-21, 3-21 dalam tempo 38 menit.
Baca Juga: Diberi Skor 1 Digit, Ini Kata Anders Antonsen Usai Takluk dari Kento Momota
3. Final Ganda Campuran
Pada partai yang dimainkan di urutan keempat ini, banyak kalangan penggemar bulu tangkis yang menduga bahwa laga akan berjalan sengit.
Sebab, final tersebut mempertemukan pasangan penguasa ganda campuran, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) dengan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai melangkah ke final seusai menaklukkan kompatriot Zheng/Huang yang juga dikenal sebagai pasangan yang sulit ditaklukkan yakni Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, di semifinal.
Penampilan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai saat berhadapan dengan Wang/Huang pun gemilang.
Smash tajam dari Wang kerap mampu mereka mentahkan hingga mampu menang dua gim langsung 21-16, 21-16.
Akan tetapi, penampilan tersebut sama sekali tak bisa dikeluarkan oleh wakil Negeri Gajah Putih itu ketika berhadapan dengan Zheng/Huang.
Bekal satu kemenangan pada Singapore Open 2019 lalu rupanya belum cukup mengantar mereka untuk kembali menaklukkan Zheng/Huang.
Dalam durasi 35 menit, Puavaranukroh/Taerattanachai takluk melalui permainan dua gim langsung dari Zheng/Huang dengan skor 8-21, 12-21.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |