SportFEAT.COM - Ada ketakutan terbesar dari Johann Zarco yang membuat dia akhirnya memilih berpisah dengan tim Red Bull KTM.
Johann Zarco telah memilih untuk mengakhiri kontraknya bersama tim KTM pada pertengahan Agustus lalu.
Artinya, Johann Zarco memutus kontraknya dengan KTM satu tahun lebih awal, di mana masa kontraknya dengan tim sebenarnya baru habis pada 2020.
Johann Zarco sendiri saat ini "hanya" bisa bertengger di urutan ke-18 dalam klasemen sementara MotoGP 2019.
Baca Juga: Valentino Rossi Mulai Terpengaruh Usia, Fan Diminta Mulai Maklum
Baca Juga: Alasan Romelu Lukaku Tidak Mahal meski Dibeli Inter Milan Rp1 Triliun
Selama mengikuti 12 seri balapan MotoGP 2019, Johann Zarco jarang menembus 10 besar.
Pencapaian terbaiknya adalah pada MotoGP Catalunya 2019, di mana pembalap berkebangsaan Prancis itu mampu finis di urutan ke-10.
Baca Juga: Dua Pemain Siap Tambal Lubang Madura United Jelang Lawan Semen Padang
Hasil yang masih jauh dari kata memuaskan selama setengah tahun mengaspal bersama KTM itulah yang disinyalir membuat Zarco hengkang dari tim pabrikan Austria tersebut.
Bagi Zarco, dia tak mau melanjutkan karier balapannnya bersama KTM hingga 2020 hanya demi uang.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2019 Membuat Lorenzo Bernostalgia ke Laguna Seca
"Saya katakan kepada tim KTM dengan jujur. Jika saya hanya menyelesaikan target untuk finis di urutan ke-15 dalam setiap balapan, itu berari saya hanya melakukan pekerjaan saya saja," ungkap Zarco dikutip SportFEAT.com dari laman Motorsport.
"Jika saya terus seperti itu, artinya saya hanya melakukan balapan demi uang. Saya tidak mau seperti itu. Itu sah-sah saja, tetapi tidak untuk karier saya sekarang. Mungkin 10 tahun lagi saya bisa memiliki pola pikir begitu,"
"It's a risk because it's not certain I can race in #MotoGP next year" ????️@JohannZarco1 talks 2020 after his big decision to leave KTM ????#BritishGP ???????? | ????https://t.co/vVJo7ls3Oe
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) August 22, 2019
"Secara logika, saya memang bisa menetap dan melanjutkan karier saya di MotoGP dengan gaji yang bagus. Tetapi saya merasa tidak nyaman, itu bukan cara saya ingin berkarier di balapan," ujarnya.
Selain tak mau dianggap membalap hanya demi uang, pembalap 29 tahun rupanya juga menyimpan ketakutan tersendiri.
Baca Juga: Setelah 999 Hari, Tai Tzu Ying Terhempas dari Posisi Dua Besar Dunia
"Saya memang gagal mengemban kerja sama dengan KTM. Tetapi jika saya tetap nekat melanjutkan kontrak ini sampai tahun depan, saya bukan hanya gagal dalam hal pekerjaan, melainkan juga gagal dalam karier balapan saya," ucapnya.
"Itu adalah ketakutan terbesar saya. Maka dari itu, saya lebih memilih untuk mundur sekarang dan mencoba kesempatan lain di tahun depan daripada harus menetap karena kontrak yang baru habis satu tahun lagi," kata Zarco.
Baca Juga: Ada Satu Perubahan Positif yang Mulai Terlihat dari Della/RIzki
Salah satu opsi yang dipikirkan oleh Johann Zarco kala menatap 2020 adalah turun dari kelas premier alias kembali menuju Moto2.
"Kembali ke Moto2 menjadi salah satu opsi saya. Masih ada rencana lainnya yang saya pikirkan," tandasnya.
Johann Zarco sendiri memang memiliki jejak gemilang di kelas Moto2, di mana prestasi terbaiknya adalah menjadi juara dunia Moto2 pada 2015 dan 2016.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2019 - Finis Runner Up, Marquez Akui Cari Aman
Debutnya pada kelas MotoGP dimulai pada 2017, di mana saat itu dia masih digandeng oleh tim satelit Yamaha.
Pada tahun tersebut, Zarco mampu mencuri perhatian hingga mendapat penghargaan Rookie of The Year.
Sementara itu, meski telah resmi bakal mengakhiri kontraknya dengan KTM lebih cepat, Zarco mengaku akan tetap menunjukkan performa terbaiknya pada tujuh seri balapan terakhir.
"Saya berusaha untuk tetap profesional. Saya akan memberikan yang terbaik di sisa balapan musim ini hingga seri terakhir di Valencia," ucap Johann Zarco memungkasi.
View this post on Instagram@romelulukaku tercatat mencetak gol debut di klub terakhirnya. . #intermilan #lukaku #gridnetwork
Source | : | Motorsport,Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |