Ya, tunggal putri peringkat kelima dunia tersebut pernah mencapai babak final Kejuaraan Dunia pada 2017 dan 2018.
Akan tetapi pada dua edisi tersebut, Sindhu harus puas dengan kalungan medali perak.
Baca Juga: Liga 1 2019 - Bhayangkara FC Waspadai 2 Pemain Anyar Persebaya
Hasil Kejuaraan Dunia 2019 kali ini pun membawa sedikit nostalgia bagi orang tua Sindhu, yakni PV Ramana dan P Vijaya.
Kedua orang tua Sindhu sebenarnya bukan berlatar belakang bulu tangkis, melainkan mereka adalah mantan atlet voli.
Ayah Sindhu sendiri, Ramana, cukup berprestasi di cabang olahraga tersebut.
Ramana berhasil membawa tim voli India memenangkan medali perunggu pada Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan.
"Saya selalu yakin dan percaya bahwa suatu saat dia (Sindhu -red) akan menajdi juara dunia. Dia membuat saya sangat bangga," ucap Ramana, dikutip SportFEAT dari Badminton Planet.
So glad today that Sindhu has made a hat-trick- PV Ramana (PV Sindhu's father) pic.twitter.com/zyo7kD8ynA
— ANI (@ANI) November 29, 2015
"Saya terharu sekali sampai meneteskan air mata. Dia nyaris mendapatkan medali emas dua kali, tetapi dia gagal. Tetapi di laga final itu dia mampu tampil impresif," ujar dia melanjutkan.
Tentu jelas bahwa sang ayah benar-benar terharu dengan keberhasilan Sindhu.
Pasalnya, perjuangan Ramana dalam mencetak Sindhu sebagai pebulu tangkis andal tak bisa dipandang sebelah mata.
Baca Juga: Kesetrum Bulu Tangkis, Presiden IOC Bikin Ramalan soal Olimpiade 2020
Hal ini bahkan disampaikan oleh salah satu mantan pemain ganda putra India, JBS Vidyadhar.
Vidyadhar bahkan menggambarkan bahwa ayah Sindhu sangat ketat dalam mendidik Sindhu untuk menggeluti bulu tangkis sejak usia delapan tahun.
"Setiap hari bangun jam 03.00 pagi dan mengantar Sindhu ke tempat latihan selama 12 tahun terus-menerus bukan sebuah lelucon," kata Vidyadhar.
Baca Juga: Marcus/Kevin Disarankan Pisah Kongsi Setelah Olimpiade Tokyo 2020
"Dari kota Merredpally, ayahnya selalu rajin mengantar-jemput dia ke Akademi Bulu Tangkis Gopichand di Gachibowli, mengemudi 60 kilometer sebanyak dua kali sehari," kata dia lagi.
Sementara itu, sang ibu, Vijaya, menilai bahwa Sindhu benar-benar menerapkan etika disiplin yang dibangun oleh ayahnya sejak dini tersebut.
Hal itulah yang membuat Sindhu pada akhirnya mampu menjadi salah satu tunggal putri elite dunia.
"Sindhu selalu memiliki dedikasi tinggi ke bulu tangkis. Dia mampu belajar dan terus berusaha dengan usahanya sendiri," tutur Vijaya.
View this post on InstagramRivalitas yang sehat seperti ini perlu di contoh. . #messi #cristianoronaldo #gridnetwork
Source | : | Badminton Planet |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |