Dua wakil Jepang tersebut berhasil meraih gelar juara dunia secara beruntun pada 2018 dan 2019.
Penampilan Matsumoto/Nagahara pun yang paling menjadi sorotan pada final Kejuaraan Dunia 2019.
Berhadapan dengan kompatriot mereka sendiri, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Matsumoto/Nagahara melakoni epic comeback sebelum akhirnya menang dengan skor 21-11, 20-22, 23-21.
Congratulations to Mayu Matsumoto and Wakana Nagahara on defending their World Championship Crown! ????#TOTALBWFWC2019 #basel2019 #allin4basel2019 #TeamYonex #YonexBadminton
Be sure to follow @yonex_badminton for all the latest Team Yonex updates! pic.twitter.com/dz6Z8H4xeD
— Yonex (@yonex_com) August 25, 2019
Penampilan mereka pun mengundang decak kagum dari salah satu legenda ganda putri Jepang yang juga turut menyaksikan laga tersebut secara langsung.
Legenda yang dimaksud adalah Etsuko Toganoo/Emiko Ueno, yang menjadi juara dunia nomor ganda putri pada edisi pertama Kejuaraan Dunia 1977.
Badminton brings people together.
— BWF (@bwfmedia) August 25, 2019
1977 Japanese gold medallists - Etsuko Toganoo and Emiko Ueno, champions 42 years ago crossing path with today’s champions Mayu Matsumoto and Wakana Nagahara who are continuing their legacy.#TOTALBWFWC2019 #Basel2019 pic.twitter.com/3WM4aZbM7T
Dilansir SportFEAT.com dari Japan Times, Emiko Ueno mengaku terkesan dengan penampilan Matsumoto/Nagahara yang mampu mempertahankan gelar juara dunia mereka.
"Benar-benar mental yang luar biasa, pasti sulit berada dalam kondisi tersebut dengan status sebagai juara bertahan," ucap Ueno.
Tahun ini, Jepang berhasil membawa pulang total enam medali yang tersebar di setiap nomor.
Selain dari Matsumoto/Nagahara, medali emas Jepang dipersembahkan oleh Kento Momota di nomor tunggal putra.
Baca Juga: Talenta Kento Momota Undang Kekaguman Mantan Ratu Tenis Dunia
Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (ganda putra) dan Nozomi Okuhara (tunggal putri) sama-sama menyabet medali perak.
Adapun Yuta Watanabe/Arisa Higashino mendapat medali perunggu.
Total raihan medali Jepang pada Kejuaraan Dunia 2019 pun seolah semakin memperkuat dominasi mereka.
Berbanding terbalik dengan China yang justru membukukan hasil turnamen terburuk pada edisi Kejuaraan Dunia ke-25 tersebut.
Baca Juga: Roger Federer Ungkap Rahasia Backhand Ciamik yang Menjadi Andalannya
"Saat ini, tidak peduli berapa turnamen yang sudah saya saksikan, saya melihat bahwa setidaknya ada wakil Jepang yang tersisa hingga di laga final suatu turnamen," ujar Toganoo.
"Kami sangat mendukung mereka, dan kami jelas tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia ini," ujar wanita 69 tahun itu.
Dengan semakin menanjaknya progres positif yang ditorehkan skuad bulu tangkis Jepang, bukan tidak mungkin mereka juga bakal menuai hasil manis pada Olimpiade 2020 yang bakal dihelat di Tokyo, Jepang.
"Sejak Jepang mendominasi peringkat dunia, publik Jepang memang menaruh harapan besar kepada para pebulu tangkis itu pada Olimpiade," ujar Ueno.
"Saya pikir itu akan menjadi persaingan yang sengit, tetapi jika mereka mampu melewatinya, saya berharap Jepang juga mampu memenangkan banyak medali," ujar dia lagi.
View this post on InstagramJadwal pekan kedua Liga Italia 2019-2020. . #ligaitalia #seriea #gridnetwork
Source | : | Japan Times |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |