SportFEAT.COM - Kegagalan memulangkan Neymar pada bursa transfer musim panas kali ini ternyata menimbulkan pergolakan di ruang ganti Barcelona.
Neymar memang salah satu nama yang paling getol dikait-kaitkan dengan Barcelona pada bursa transfer musim panas kali ini.
Kedatangan sosok Antoine Griezmann dari Atletico Madrid dengan mahar sebesar 120 juta Euro (sekitar Rp1,87 triliun) rupanya masih kurang bagi Barcelona.
Barcelona pun bertekad memulangkan Neymar dari Paris Saint-Germain yang dijual pada musim 2017/18 dengan status pemain termahal dunia.
Kala itu, pemain asal Brasil tersebut dilego ke PSG dengan mahar 222 juta Euro (sekitar Rp3,46 triliun).
Akan tetapi, misi pemulangan Neymar ke Camp Nou tak dapat berjalan dengan mulus tanpa hambatan.
Padahal, baik Barcelona dan juga Neymar sama-sama rela berkorban demi mewujudkan proses transfer tersebut.
Baca Juga: Rumah Metzelder Digerebek Polisi karena Laporan Seorang Wanita Misterius
Neymar disebut rela tombok dengan uang pribadi demi memperkecil margin angka negosiasi antara Barcelona dan PSG.
Sementara pihak Barcelona dikabarkan telah menyertakan sejumlah pemain intinya dalam perjanjian transfer Neymar.
Namun semua usaha itu seperti sia-sia lantaran PSG tak mau melepas sang pemain sehingga Neymar harus tetap tinggal di Prancis.
Pada sisi lain, kegagalan Barcelona memulangkan Neymar ternyata menimbulkan sedikit prahara di ruang ganti pemain.
Dilansir SportFEAT.com dari Marca, sejumlah pemain inti Barcelona merasa dikelabuhi dengan harapan palsu dari manajemen yang menjanjikan banyak hal pada jendela transfer kali ini.
Mayoritas tim inti Barcelona, sempat begitu antusias kala mendengar niat manajemen mendatangkan Neymar.
Apalagi Neymar cukup mentereng pada periode pertamanya (2013-2017) di Barcelona dengan membentuk trisula MSN, Messi-Suarez-Neymar.
Bahkan sejumlah pemain senior Barca disebut sampai mendesak presiden klub, Josep Maria Bartomeu, untuk memulangkan Neymar.
Namun setelah jendela transfer ditutup, dan transfer Neymar urung terjadi, kumpulan pemain senior itu merasa kecewa.
Mereka menganggap pihak manajemen Barcelona tak pernah benar-benar serius memulangkan Neymar.
Baca Juga: Berita Timnas - Bek Muda Bali United Siap Tempur Lawan Malaysia
Isu mendatangkan Neymar disebut sengaja diembuskan agar para pemain merasa senang atau optimistis dengan pergerakan tim di bursa transfer.
Pada sisi lain, saga transfer Neymar ini juga menimbulkan perasaan kecewa dari sejumlah pemain Barcelona, tetapi dengan alasan yang berbeda.
Gelandang asal Kroasia, Ivan Rakitic, mengaku kecewa dengan manajemen begitu mengetahui namanya disertakan dalam proses negosiasi Barcelona-PSG terkait Neymar.
Kekecewaan Ivan Rakitic bertambah lantaran dirinya tak lagi menjadi pilihan Ernesto Valverde untuk mengisi lini tengah Barcelona.
Bahkan dari tiga pertandingan Liga Spanyol 2019/20 yang telah dilakoni Barcelona, Rakitic tercatat hanya tampil sekali dalam laga pembuka.
Bahkan Ivan Rakitic cuma tampil dalam satu babak sebagai pemain pengganti dalam laga yang berakhir dengan kekalahan 0-1 Barcelona dari Atheltic Bilbao.
Sementara pada dua laga berikutnya, pemain 31 tahun itu selalu diparkir Valverde di bangku cadangan.
Selain Ivan Rakitic, Barcelona sebenarnya juga menyertakan sosok Ousmane Dembele sebagai bagian dari proses transfer pemulangan Neymar.
Baca Juga: Chinese Taipei Open 2019 - Termasuk Tommy, 3 Tunggal Putra Gagal Petik Kemenangan
Kini Barcelona, terutama Ernesto Valverde, memiliki tugas untuk membuat kondisi ruang ganti kembali kondusif.
Apalagi, El Barca memulai musim dengan buruk lewat torehan sekali menang, seri, dan kalah.
Torehan empat poin dari ketiga laga tersebut mengantarkan Barcelona untuk sementara menduduki peringkat kedelapan Liga Spanyol 2019/20.
Beruntung, Valverde dapat memaksimalkan waktu jeda internasional untuk membenahi suasana internal tim.
Barcelona sendiri dijadwalkan baru akan kembali bermain kala menjamu Valencia pada Sabtu (14/9/2019) dalam laga pekan keempat Liga Spanyol.
Source | : | marca.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |