SportFEAT.COM - Selviah Pertiwi menceritakan kisah yang bertolak belakang dengan apa yang ia raih sejak menggeluti olahraga wushu.
Nama Selviah Pertiwi mulai hangat diperbincangkan bagi publik pecinta olahraga tanah air.
Terutama, setelah mojang Bogor ini mempunyai segudang prestasi di olahraga wushu.
Tidak hanya di tingkat daerah atau nasional saja, Selviah Pertiwi juga meraih prestasi di tingkat internasional.
Baca Juga: Indonesia Vs Thailand - Simon: Pemain Ingin Beri Pembuktian!
Rentetan prestasi dimulai ketika meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2016.
Medali emas kembali Selvi sabet pada ajang Moscow Wushu Star 2018 (di nomor sanda) dan salah satu ajang wushu di Malaysia pada 2019.
Sedikit bernostalgia, Selvi menceritakan bagaimana awal ia bisa terjun di dunia yang saat ini digelutinya.
Awalnya ia sempat menggeluti olahraga pencak silat saat duduk di kelas dua SMP.
Lantas, Selvi mulai menggeluti wushu kala duduk di bangku SMA pada 2006 hingga sekarang.
Altet putri yang pernah mengharumkan Indonesia di ajang Moscow Wushu Star 2018, Selviah Pertiwi, akan ikut dalam kontingen dengan Mey Yulia Nengsih atlet muda yang gemilang di PON XIX Jabar 2016 #AsianGames2018 #DukungBersama #KolaborAsia pic.twitter.com/wcgououwxd
— #KerjaKita4Tahun (@GPRindonesia) August 9, 2018
Baca Juga: Menilik Kesiapan Persija Jakarta untuk Hadapi Persipura Jayapura
“Jadi berjalan gitu aja, tidak ada niat gak ada keinginan, hanya diajakin main wushu," ujar Selvi, dilansir SportFEAT.com dari Tribun Jabar.
Selvi menambahkan, pada awal bertanding, ia hanya berlatih selama tiga minggu.
Namun, secara tak terduga ia langsung meraih medali perak pada kejuaraan nasional yang mengantarkannya masuk Pelatnas.
Perempuan kelahiran 10 September 1991 ini menyadari, banyak yang menyebut wushu dan kick boxing sebagai olahraga extrem.
Baca Juga: Siasat Persib Bandung untuk Hadapi Putaran Kedua Liga 1 2019
Sebab, lanjut Selvi, bela diri tersebut adalah termasuk kategori full body contact.
Artinya, masih Selvi, sarat akan pukulan dan tendangan. Meski demikian, ia mengaku tidak merasa takut.
"Takutnya hanya sebatas gitu aja, nervous demam panggung tapi saat sudah dijalanin, kok, enak. Suka," ucap Selvi.
"Apalagi kalau dapat hadiah, dulu kan masih muda. Jadi saat dapat hadiah sangat senang,” ujar dara 27 tahun ini.
Selvi mengakui, kick boxing yang kini ia geluti masih sebagai penunjang olahraga utama, wushu.
Walau demikian, ia berhasil mengalahkan petarung asal Malaysia, Nur Amisha, pada olahraga tersebut melalui ajang "Duel" seri keenam, September 2018.
“Kick boxing masih penunjang buat wushu, rencananya ikut even apa pun kecuali MMA, saya ikut main,” ujar Selvi.
Hal itu dikatakan Selvi karena orang tuanya melarang untuk mengikuti MMA alias seni bela diri campuran.
“Katanya (orang tuanya) takut bonyok,” ujarnya sambil tersenyum.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 2019 - Persela Lamongan Resmi Ikat Demerson
Selain itu, kata Selvi, keluarganya mendukungnya untuk menggeluti wushu dan olahraga lainnya.
Bahkan, saat ia mengikuti suatu kejuaraan, keluarganya kerap ada yang ikut bersamanya.
“Mereka mendukung, ngelepas aja, orang tua percaya aja,” kata dia.
Selvi mengaku, kesempatan berlaga pada PON XIX 2016 adalah momen paling berkesan selama menjadi atlet olahraga beladiri.
Sebab, lanjut Selvi, ia langsung ditonton oleh ibunya. Menariknya, perjuangannya mendapat medali diwarnai ribut-ribut dan tidak naik podium.
“Perjuangannya di PON itu (berat), karena prosesnya tidak setahun dua tahun untuk mendapatkan itu (kesempatan), sampai hari H orang tua saya menyaksikan,” ujar dia.
Kini Selvi tergabung dalam tim pelatda Jawa Barat dan kembali ditargetkan untuk meraih medali emas pada PON XX 2020 di Papua.
Source | : | Jabar.tribunnews.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Ahmad Tsalis |