SportFEAT.COM - Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki pebulu tangkis penuh prestasi di dunia, salah satunya adalah Liliyana Natsir.
Liliyana Natsir adalah sosok mantan pebulu tangkis putri terbaik dunia yang dimiliki Indonesia.
Nama Liliyana Natsir sendiri tentu sudah tak asing di telinga pecinta olahraga tepuk bulu angsa ini.
Butet, sapaan akrab mantan pemain spesialis ganda campuran ini sudah banyak mengharumkan nama Indonesia di kancah bulu tangkis dunia.
Baca Juga: Elvincent Keith Oceans, Bocah Purwokerto yang Mimpi Jadi Pebulu Tangkis Hebat
Liliyana Natsir sendiri telah resmi menggantungkan raketnya pada awal 2019 lalu.
Panggung terakhir yang menjadi penutup karier bulu tangkisnya adalah Indonesia Mastersd 2019.
Di sana, Liliyana yang bertandem dengan Tontowi Ahmad berhasil keluar sebagai runner-up.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 2019 - Evan Dimas Datang, Kekuatan Barito Putera Lengkap
Baca Juga: Taklukkan Ganda Putri Jepang, Della/Rizki Tembus Final Pertama Sejak 2 Tahun Terakhir
Telah banyak prestasi yang ditorehkan perempuan asal Manado itu pada berbagai turnamen bulu tangkis bergengsi di dunia, seperti All England Open, Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.
Prestasi tertinggi yang diraih oleh Liliyana Natsir tentu saja berasal dari kalungan keping medali emas Olimpiade Rio 2016 yang diraihnya bersama Tontowi Ahmad.
Namun demikian, prestasi gemilang lainnya juga pernah dicatatkan Liliyana pada ajang Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Hadapi Tim Papan Atas, Pelatih Persib Bandung Yakin Raih Poin Sempurna
Ya, Liliyana Natsir sukses menjadi satu-satunya pebulu tangkis putri yang mengantongi empat gelar juara dunia dalam satu nomor.
Gelar juara dunia yang pertama kali direngkuh Liliyana terjadi pada 2005.
Saat itu, Liliyana yang masih berusia 20 tahun mampu menggondol medali emas Kejuaraan Dunia 2005 bersama seniornya, Nova Widiyanto.
Mereka menapaki podium tertinggi Kejuaraan Dunia 2005 seusai mengalahkan wakil China, Xie Zhongbo/Zhang Yawen dengan skor 13-15, 15-8, 15-2.
Selang dua tahun kemudian, mereka kembali meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2007.
Lagi-lagi, mereka mengubur mimpi pasangan China lainnya untuk menjadi juara, dengan menundukkan Zheng Bo/Gao Ling dengan skor 21-16, 21-14.
Prestasi gemilang Liliyana Natsir pada ajang yang kini masuk kategori BWF Grade 1 tersebut rupanya tak berhenti begitu saja.
Sejak berpisah dari Nova -Nova Widianto pensiun- dan bertandem dengan Tontowi pada 2010, Liliyana masih mampu menunjukkan tajinya di ajang Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Persija Vs PSIS - Nasib Julio Banuelos Berada di Ujung Tanduk
Pada tahun 2013, perempuan 33 tahun itu juga berhasil membawa Tontowi ke podium tertinggi Kejuaraan Dunia.
Pada laga yang dihelat di hadapan publik Guangzhou, China, duet Tontowi/Liliyana sukses menundukkan wakil tuan rumah, Xu Chen/Ma Jin, dengan skor 21-13, 16-21, 22-20.
Lagi-lagi, raihan tiga gelar di Kejuaraan Dunia seolah membuatnya belum puas.
Tontowi/Liliyana kembali menjadi kampiun pada Kejuaraan Dunia pada 2017.
Medali emas kejuaraan dunia keempat bagi Liliyana itu, diraih setelah kembali meruntuhkan pasangan China, Zheng Siwei/Chen Qingchen.
Kemenangan rubber game dengan skor 15-21, 21-16, 21-15, saat itu terasa semakin manis lantaran Tontowi/Liliyana berhasil Zheng/Chen yang saat itu berstatus sebagai ganda campuran nomor satu dunia.
Kini, Liliyana memang sudah tak lagi berlaga di arena karpet hijau.
Namun, prestasi dan semangat yang dimiliki Liliyana Natsir tentunya diharapkan mampu terus menjadi motivasi bagi para srikandi bulu tangkis Indonesia lainnya.
View this post on InstagramJadwal pekan ke-3 Liga Italia 2019-2020. . #ligaitalia #seriea #gridnetwork
Source | : | Pbdjarum.org |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nestri Yuniardi |