Baca Juga: Sempat Pensiun 7 Tahun Lalu, Eks Ratu Tenis Dunia Putuskan Untuk Kembali 'Turun Gunung'
Gelar tersebut pun menjadi bekal kuat bagi mereka dalam emnatap Kejuaraan Dunia Junior 2019, yang tensi persaingannya jelas lebih tinggi.
Sebagai informasi, Kejuaraan Dunia Junior 2019 bakal menghelat dua kategori turnamen, yakni beregu dan individual.
Di kategori individual biasa disebut Eye Level Cups, sementara di kategori beregu biasa disebut Piala Suhandinata.
Khususnya di kategori beregu, Leo/Indah pun tentunya ingin menebus kekalahan mereka saat memperkuat skuad Merah Putih di ajang beregu Kejuaraan Asia 2019.
Baca Juga: Marc Marquez Diam-diam Punya Potensi Pecahkan Satu Lagi Rekor Mentereng di MotoGP
Terlebih, tim beregu Indonesia kali ini menyandang status unggulan teratas.
Kepastian berpisahnya duet Leo/Indah sudah dikonfirmasi sendiri oleh Indah.
Kala itu, seusai memenangi Kejuaraan Asia Junior 2019, Indah menyebut bahwa turnamen tersebut bakal menjadi Kejuaraan Asia Junior terakhir mereka.
Leo dikabarkan bakal berkonsentrasi di nomor ganda putra bersama Daniel Marthin, yang mana mereka juga memenangi medali emas Kejuaraan Asia Junior 2019.
Adapun Indah tetap bermain di nomor ganda campuran, tetapi bakal berganti partner dan bertandem dengan Ghifari Anandaffa Prihardika.
Baca Juga: Marc Gasol Ukir Rekor Langka Usai Bawa Spanyol Juara FIBA World Cup 2019
Pada sisi lain, Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti selaku manajer tim menyebut bahwa ada peluang Indonesia untuk meraih gelar, khususnya di kategori beregu.
"Peluang terbuka lebar, materi pemain junior kita cukup bagus, seperti di ganda putri, ganda campuran dan ganda putra, ujar Susy, dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Tunggal putra dan tunggal putri pun nggak jelek, ini kesempatan buat tim indonesia meraih gelar. Ini kesempatan banget,"
"Mudah-mudahan pemain-pemain kita siap tanding dan belajar dari kesalahan di AJC (Kejuaraan Asia Junior 2019 -red) kemarin, untuk lebih tough, mau kerja keras, dalam situasi kritis mereka harus lebih yakin lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Bakal 'Diperkuat' Lee Chong Wei, Lee Zii Jia Tak Gentar Hadapi Persaingan Tunggal Putra Dunia
Sepanjang perhelatan Piala Suhandinata, Indonesia memang belum pernah menjadi juara.
Pencapaian terbaik adalah menjadi finalis, itupun terakhir kali terjadi pada 2015 lalu setelah kalah 0-3 dari tim China.
Adapun pada edisi 2018, Indonesia terhenti di babak semifinal setelah kalah dari Korea Selatan dengan skor 1-3.
Sementara itu, Susy Susanti menambahkan jika PBSI menargetkan minimal dua gelar juara di kategori individual.
Dua gelar tersebut kemungkinan besar tersemat di pundak para wakil gadna campuran dan ganda putra.
Rangkaian Kejuaraan Dunia Junior 2019 rencananya bakal bergulir pada 30 September hingga 13 Oktober mendatang. Kejuaraan paling bergengsi di kelompok U-19 ini akan dihelar di Kazan, Rusia.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |