Salah satu perbedaan yang dialami oleh Hazard adalah soal suporter.
"Saya pikir fan di sini adalah suporter yang sebenarnya," kata Hazard, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman Sky Sports.
"Di Inggris, jumlah fan tidak terlalu banyak. Meskipun, pecinta sepak bola ada dari segala kalangan: mulai dari pemuda, orang tua, dan remaja.
"Namun, mereka tidak begitu fanatik dengan tim sepak bola yang didukung," ujar Hazard menjelaskan.
Baca Juga: Liga Champions - Liverpool Jumpa Napoli, Juergen Klopp Ketar-ketir
Hazard menambahkan, saat masih memperkuat Chelsea, ia, rekan-rekan setim, dan fan memang larut dalam kekecewaan ketika mengalami kekalahan.
Hanya, lanjut Hazard, kekalahan yang dialami The Blues tak sampai dianggap sebagai sebuah bencana.
Nah, hal itu berbeda dengan yang ia rasakan kala membela Real Madrid.
Baca Juga: Hasil Sementara China Open 2019 - Belajar dari Kesalahan, Rinov/Pitha Sukses Revans
Hazard pun menyadari bahwa hal yang demikian hadir karena tuntutan fan El Real yang tinggi terhadap gelar juara Liga Champions.
"Ketika Anda memperkuat Real Madrid, para pendukung selalu berharap kepada Anda untuk dapat membawa tim memenangi Liga Champions," ujar Hazard.
"Hal tersebut terjadi saat Anda mengobrol dengan fan, kendati saat itu Anda baru berada di Real Madrid pada musim pertama."
"Itulah mengapa saya rasa ada tuntutan lebih di tim ini pada kompetisi Liga Champions, selain karena Real Madrid juga telah memenangi ajang ini lebih banyak daripada klub lain," katanya lagi.
Pada pertandingan terdekat, Eden Hazard diyakini bisa jadi andalan Real Madrid saat menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) dalam matchday pertama Liga Champions.
Laga PSG versus Real Madrid akan dihelat di Stadion Prac des Princes, Rabu (18/9/2019) malam waktu setempat atau Kamis pukul 02.00 WIB.
Source | : | Skysports.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |