Tidak ada pembalap yang mendapat hukuman atas peristiwa itu.
Namun, perseteruan dengan rider tuan rumah membuat Marquez mendapat cemoohan dari penonton sepanjang balapan.
Remembering Sepang 2015: here's the classic Toby Moody commentary from 'that' moment with Rossi & Marquez... pic.twitter.com/ThGsnnXuVN
— Simon Hargreaves (@SimonHbikes) October 26, 2017
Baca Juga: Polemik di Balik Spanduk 'Pecel Lele' The Jak Mania untuk Persija Jakarta
Banyak pihak yang mengaitkan insiden tersebut serupa dengan tragedi di antara keduanya di MotoGP Malaysia 2015 atau lebih dikenal Sepang Clash 2015.
Kala itu, Rossi yang sedang memimpin klasemen sementara, berusaha sekuat tenaga untuk meraih gelar juara ke-10.
Hanya, Rossi menyebut ada konspirasi dari Marquez guna mendukung Lorenzo yang keluar sebagai juara dunia.
Insiden memuncak saat Rossi membuat Marquez bersenggolan dan terjatuh. Nama pembalap pertama dinyatakan bersalah dalam tragedi tersebut.
Alhasil, Rossi yang di Sepang finis urutan ketiga, mesti melakoni balapan seri terakhir, Valencia, dari urutan paling buncit.
Gelar juara pun gagal direngkuh Rossi karena cuma meraih 325 poin, kalah 5 angka dari Jorge Lorenzo.
Namun, Marquez menyangkal anggapan demikian.
"Saya bukan lagi Marc Marquez tahun 2015," ujar Marquez dikutip SportFEAT.com dari laman Speedweek.
"Saya telah dewasa. Saya tahu tujuan mana yang penting, saya tahu lawan mana yang harus saya waspadai."
"Ada beberapa pembalap di depan yang tidak memiliki kesempatan untuk memenangi gelar juara. Tapi kami berjuang untuk hal tersebut, itu adalah tujuan kami yang jelas," katanya lagi.
Baca Juga: Kerlon Moura Souza, Eks Inter Milan yang Khas Dengan Gaya Anjing Laut
Meskipun begitu, pada kesempatan berbeda, Marquez menyalahkan Rossi atas insiden di Sirkuit Misano.
"Saya menyalip [Rossi] karena saya lebih cepat," ucap Marquez memaparkan, seperti dilansir SportFEAT.com dari Sport Mediaset.
"Di satu tikungan, Rossi tiba dengan cepat, dia tidak dapat menghentikan motornya dan menghalangi saya. Saya hanya berpikir tidak menabraknya agar tidak terjatuh."
"Apakah saya marah? Tidak. Saya memiliki sebuah persaingan gelar juara untuk dipikirkan, tidak seperti pembalap lainnya," tutur Marquez mengimbuhi.
Source | : | Mediaset.it,Speedweek.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |