Kondisi BJ Habibie sebenarnya sempat stabil sebelum kembali menurun hingga akhirnya meninggal dunia pada usia 83 tahun.
Semasa hidup, pria kelahiran Parepare tersebut memang dikenal memiliki ketertarikan dalam teknologi.
Sebelum menjabat Menteri Riset dan Teknologi keempat Indonesia, BJ Habibie menempuh pendidikan kedirgantaraan di Technische Hochschule Aachen (RWTH Aachen University), Jerman.
Selain itu, suami dari mendiang dr Hasri Ainun Besari ini mengantongi 46 paten teknologi.
Baca Juga: Youngster Manchester United Ini Comeback Setelah Menjalani Terapi Kanker
Teori yang paling terkenal dari seorang Habibie adalah mengenai retakan pada bagian sayap dan badan pesawat akibat mengalami guncangan selama take off dan landing.
Ternyata, rasa cinta ayah dua orang anak tersebut terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi tak luntur saat beliau menjabat sebagai Presiden RI pada 1999.
Dilansir SportFEAT.com dari Tabloid OTOMOTIF dan Majalah Motor, Habibie kala itu menyempatkan diri mengunjungi pameran teknologi Jerman "Technoderma" di Jakarta.
Baca Juga: Hasil China Open 2019 - Fajar/Rian Buka Keran Kemenangan Wakil Indonesia
Kesempatan tersebut ternyata tidak beliau sia-siakan dengan menunggangi mobil Formula 1 (F1) milik pembalap asal Finlandia, Mika Hakkinen.
Sebagai informasi, Mika Hakkinen, yang saat itu membela West McLaren Mercedes, merupakan juara dunia F1 musim 1998 dan 1999.
Mobil dengan kode MP4-13 bernomor 8 itu bukan replika, melainkan 'jet darat' asli tunggangan Hakkinen yang sengaja dibawa sebagai properti pameran.
"Waduh, sempit yah," ucap BJ Habibie saat mencoba masuk ke kokpit MP4-13 kala itu.
Source | : | Kompas.com,Tabloid OTOMOTIF |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |