SportFEAT.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan alasan di balik keputusan Indonesia berani menghelat balap mobil listrik Formula E.
Federasi Balap Mobil Internasional, FIA, telah menunjuk Indonesia sebagai salah satu negara yang dijadikan arena untuk menghelat Formula E.
Jakarta pun menjadi kota yang kelak dipersiapkan menghelat Formula E mulai 2020 hingga 2024.
Keputusan penunjukan Indonesia sebagai salah satu venue Formula E menjadi nyata setelah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menemui pihak FIA pada Kamis, (19/9/2019).
Baca Juga: Kapten Crystal Palace, Pria Paling Beringas di Liga Inggris Musim Ini
Beberapa hari berselang, Anies Baswedan mengumumkan hal tersebut dalam konferensi persi Jakarta E-Prix di Monas, Jakarta Pusat.
"Saya menyampaikan pada masyarakat Indonesia, bahwa balap mobil Formula E season 6 dilaksanakan di Jakarta pada 6 Juni 2020," ucap Anies, Jumat (20/9/2019), dikutip SportFEAT.com dari laman Kompas.
Anies menambahkan, Formula E menjadi sarana untuk menyiarkan kepada publik bahwa Jakarta adalah kota bebas emisi.
Baca Juga: Jadwal Liga Italia Pekan 4 - 4 Strategi AC Milan untuk Balas Dendam pada Inter Milan
"Kita jadi tuan rumah Formula E masa depan transportasi adalah transportasi bebas emisi," ujar Anies.
"Komitmen kami, berharap mendorong lebih banyak masyarakat menggunakan kendaraan berbasis energi sustainable termasuk energi berbasis listrik," kata mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia ini.
Kendati demikian, penyelenggaraan Formula E di Indonesia bukannya tanpa problem.
Sebab, ada sejumlah uang yang harus dibayarkan Pemprov DKI Jakarta kepada FIA guna menyelenggarakan Formula E.
Dana sebanyak 20 juta poundsterling mesti disetorkan Pemprov DKI Jakarta kepada FIA. Jumlah itu setara dengan Rp345,9 miliar.
Baca Juga: Inilah Perasaan 2 Pemain Impor Persebaya Setelah Jalani Debut
Pemprov DKI Jakarta pun merespons dengan mengajukan biaya dalam Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019.
Hal itu mereka lakukan pada 13 Agustus 2019.
Bahkan, dua hari berselang, Pemprov DKI kembali mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp934 miliar dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 di ruang Komisi E, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).
Ratusan miliar uang yang keluar diprediksi Anies Baswedan bakal membuat Indonesia merugi dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Juga: Simona Halep, Ratu Tenis asal Rumania yang Mencintai Sepak bola
"Tahun pertama, kita pasti rugi sampai tahun ketiga. Setelah itu baru mendapatkan untung di tahun keempat dan kelima," kata Anies.
Walau begitu, peraih gelar doktor ilmu politik Northern Illinois University, Amerika Serikat, ini menilai bahwa investasi yang dikeluarkan Indonesia akan memberi keuntungan.
"Kita mengeluarkan biaya ini, tapi akan ada pergerakan perekonomian Rp1,2 triliun," ucap Anies.
"Tapi Jakarta masuk di musim yang tepat karena penonton Formula E di seluruh dunia kini sedang tinggi," tutur Anies Baswedan menyambung.
Anies Baswedan bercermin pada Singapura yang juga merugi pada tahun-tahun pertama menggelar Formula 1.
Namun, setelah itu, Singapura terus mendapatkan keuntungan dari visa dan pariwisata sejak 2008 hingga saat ini.
"Maka karena itu kami berani untuk menggelar Formula E Jakarta sampai lima tahun ke depan," ujar Anies Baswedan memungkasi.
Baca Juga: Ini Alasan Bima Sakti tentang 4 Pemain Timnas U-16 yang 'Tak Tersentuh'
Sementara itu, wilayah sekitar Monas akan dipersiapkan untuk menghelat Formula E Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengucap, ada dua rute alternatif yang disiapkan menjadi lintasan ajang Formula E 2020 di Jakarta.
Rute pertama, yakni Silang Monas Tenggara (belakang Stasiun Gambir) - Jalan MI Ridwan Rais - berputar di Tugu Tani - kembali ke Jalan MI Ridwan Rais - Jalan Medan Merdeka Selatan - putar balik di depan Wisma Antara - kembali ke Jalan Medan Merdeka Selatan - Silang Monas Tenggara.
Sementara rute kedua, yakni Silang Monas Selatan (sebagai pit stop) - Jalan Medan Merdeka Selatan - belakang Stasiun Gambir - Jalan MI Ridwan Rais - belok kanan ke Jalan Medan Merdeka Selatan - Bundaran Air Mancur - Silang Monas Selatan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |