Kala itu, Marin yang tengah melompat untuk mengembalikan shuttlecock tiba-tiba jatuh tersungkur dan memegangi lututnya.
Sejak saat itu, Carolina Marin harus menepi dari lapangan pertandingan untuk menjalani proses rehabilitasi cedera.
Marin pun dipaksa melewatkan sejumlah turnamen penting di tengah proses penghitungan poin untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: 3 Langkah Timnas U-16 Indonesia Seusai Lolos ke Piala Asia U-16 2020
Setelah 226 hari menepi ke pinggir lapangan, Carolina Marin menandai kembalinya ke kompetisi dunia pada 11 September 2019.
Saat itu, Marin ambil bagian dalam turnamen bulu tangkis kategori BWF Tour Super 100 yang digelar di Vietnam.
Akan tetapi, perjuangan Carolina Marin pada Vietnam Open 2019 itu harus terhenti secara prematur pada babak pertama.
Setelah menjalani laga selama 48 menit, pemilik tiga gelar juara dunia bulu tangkis ini dipaksa menyerah 22-24, 20-22, saat menghadapi Supanida Katethong (Thailand).
Meski tersingkir prematur, Marin tampaknya tak terlalu ambil pusing dengan hasil pertandingan karena ada hal yang lebih penting untuk dipikirkan.
Dugaan itu makin diperkuat dengan pernyataan pelatih Carolina Marin, Fernando Rivas.
"Pergi ke Vietnam memungkinkan Marin untuk kembali merasakan atmosfer kompetisi dan mengatur emosinya," tutur Rivas dikutip SportFEAT.com dari El Confidencial.
"Kekalahan itu memberi kami kesempatan untuk membuat penilaian, baik segi taktik maupun mental, tentang penampilan Marin," ujar Fernando Rivas menambahkan.
Dengan "modal" kekalahan, Carolina Marin datang ke China Open 2019 yang digelar tepat seminggu setelah Vietnam Open 2019.
Meski datang tanpa status unggulan, Marin yang duduk di peringkat ke-24 dunia mampu tampil luar biasa dalam ajang tersebut.
Baca Juga: Sapu Bersih Gelar Super 1000, Zheng/Huang Masih Tak Terbendung
Secara total, Carolina Marin menjalani duel selama 277 menit sebelum akhirnya berhasil mengamankan gelar juara China Open 2019.
Bahkan Marin tampil luar biasa dalam tiga laga terakhir di mana dirinya sukses meraih kemenangan walau sempat tertinggal pada gim pertama.
Dengan begitu, Carolina Marin membutuhkan 325 menit (termasuk laga Vietnam Open 2019, red) untuk mengamankan gelar perdananya pasca-pulih dari cedera.
Berikut catatan pertandingan Carolina Marin selama gelaran China Open 2019:
BABAK | LAWAN | SKOR | MENIT |
Babak I | Nozomi Okuhara (Jepang) | 21-16, 21-18 | 46 menit |
Babak II | Beiwen Zhang (Amerika Serikat) | 21-17, 21-12 | 36 menit |
Perempat final | He Bing Jiao (China) | 11-21, 21-14, 21-15 | 58 menit |
Semifinal | Sayaka Takahashi (Jepang) | 20-22, 21-13, 21-18 | 72 menit |
Final | Tai Tzu Ying (Taiwan) | 14-21, 21-17, 21-18 | 65 menit |
Gelar China Open 2019 pun menjadi modal yang sangat penting bagi Carolina Marin untuk melanjutkan karier pasca-diterpa cedera berat.
Apalagi, Marin bertekad untuk ambil bagian dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 di mana dia berstatus sebagai juara bertahan.
Perjuangan Carolina Marin pun dijadwalkan untuk berlanjut kala tampil dalam ajang Korea Open 2019 pekan ini.
Dari jadwal pertandingan yang ada, Marin bakal berhadana dengan Chen Yu Fei (China) pada babak pertama turnamen tersebut.
Source | : | bwfbadminton.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |