SportFEAT.COM - Kejadian tak mengenakkan harus dialami Naomi Osaka saat pulang kampung ke tanah kelahirannya, Osaka, Jepang.
Sejak pekan lalu, Naomi Osaka tengah berada di Jepang untuk mengikuti ajang Pan Pacific Open 2019.
Dalam turnamen tenis tersebut, petenis 21 tahun ini dijagokan menjadi juara lantaran datang sebagai unggulan pertama.
Prediksi di atas kertas itu pun menjadi kenyataan setelah Naomi Osaka tampil sempurna sepanjang turnamen.
Dari data yang didapat SportFEAT.com, Osaka sukses menjalani empat laga Pan Pacific Open 2019 tanpa sekali pun kehilangan set.
Perjuangan Naomi Osaka pun mencapai puncaknya kala menghadapi Anastasia Pavlyunchenkova (Rusia) dalam laga final yang digelar Minggu (22/9/2019).
Bermain di Utsubo Tennis Center, Osaka, Jepang, pemilik dua gelar grand slam ini tampil cemerlang dengan mengalahkan Pavlyuchenkova dengan skor 6-2, 6-3.
Baca Juga: Bikin Kejutan, Simon McMenemy Panggil Kiper Terbaik Liga 1 2019
Pan Pacific Open 2019 pun menjadi turnamen kedua yang berhasil dimenangi oleh Naomi Osaka selama tampil pada tahun ini.
Gelar perdana Osaka pada tahun ini didapat kala tampil dalam turnamen tenis grand slam, Australian open 2019.
Di balik euforia kemenangan Naomi Osaka di kampung halamannya, terselip sebuah kejadian yang cukup tragis.
Dilansir SportFEAT.com dari Japan Times, Osaka disebut telah mendapat pelecehan rasial dari duo komedian asal Jepang, A Masso.
Duo komedian ini menyebut sang mantan ratu tenis dunia harus memutihkan kulitnya karena terlalu gelap lantaran terbakar sinar matahari.
Hal itu diucapkan oleh A Masso kala tampil dalam sebuah tayangan siaran langsung pada hari yang sama tatkala Naomi Osaka menjadi juara Pan Pacific Open 2019.
Baca Juga: Korea Open 2019 - Wahyu/Ade Kembali Terhenti di Fase Awal Sejak 9 Turnamen Terakhir
Candaan tersebut terlontar didasari warna kulit Osaka yang dinilai terlalu gelap bagi seorang berdarah Jepang.
Faktanya, Naomi Osaka memiliki darah campuran Haiti dari sang ayah sedangkan darah Jepang datang dari ibunya.
Beberapa hari berselang, A Masso melalui manajemen yang menaungi mereka, Watanabe Entertainment, mengeluarkan pernyataan resmi.
Watanabe Entertainment meminta maaf dan menyebut jika artisnya telah lalai dan melontarkan candaan yang menyakitkan.
"Kami memohon maaf atas kegagalan kami dalam mengawasi A Masson," tutur perwakilan Watanabe Entertainment.
"Mereka telah membuat pernyataan yang sepenuhnya kurang dipertimbangkan," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Jelang Menjamu Persija Jakarta, Inilah Kata 2 Pemain Borneo FC
Dari catatan SportFEAT.com, ini menjadi kali kedua Naomi Osaka diterpa isu rasial yang justru datang dari kampung halamannya sendiri.
Pada awal tahun, Osaka telah menghadapi isu serupa yang datang dari salah satu sponsornya, Nissin.
Produsen makanan asal Negeri Sakura itu pernah bermasalah karena iklan promosi yang mereka buat.
Kala itu, Nissin membuat konten promosi dengan membuat animasi yang menggambarkan sosok Naomi Osaka dan petenis elite Jepang lainnya, Kei Nishikori.
There's a big difference between her and this anime though, isn't it? Instead of asking if "Black people are special" maybe you should ask why Asian anime has a historic problem depicting them without whitewashing or turning them into racist caricatures. #NaomiOsaka #Nissin pic.twitter.com/3TTsLp67U7
— In The Webz (@BBF8droid) January 25, 2019
Namun animasi itu dipermasalahkan oleh berbagai pihak lantaran kulit Naomi Osaka digambarkan jauh lebih terang dari sosok aslinya.
Osaka pun juga tampak tidak begitu terkesan dengan materi promosi yang telah diterbitkan oleh Nissin.
"Mungkin jika ada sesorang yang ingin melakukan hal serupa di kemudian hari, saya harus berbicara terlebih dahulu dengan mereka," ujar Naomi Osaka kala itu.
Atas keadian itu, Nissin pun meminta maaf dan menari seluruh materi promosi yang bermasalah tersebut dari peredaran.
Source | : | japantimes.co.jp |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |