Hanya saja, kemenangan di depan mata harus mereka tunda karena Li/Liu sanggup merebut empat poin secara konsisten.
Alhasil, kemenangan buat FajRi baru dapat dipastikan melalui enam setting point. Skor untuk gim pertama pun tuntas di angka 27-25.
Kendati demikian, Fajar menilai bahwa ia dan Rian memperoleh dua faktor yang membuat permainan mereka pada dua gim sulit untuk dimenangi.
Faktor yang pertama adalah keputusan wasit terkait servis yang dilakukan.
Baca Juga: Eks Kapten Persebaya Ketika Juara Liga 2 2017 Resmi Jadi Sarjana
"Alhamdulillah kami bersyukur bisa sampai ke final, karena kami juga sudah lama nggak masuk final," tutur Fajar, dikutip SportFEAT.com dari laman Badminton Indonesia.
"Game pertama tadi saya sempat keganggu karena servis saya di-fault beberapa kali."
"Agak heran juga kenapa baru sekarang di-fault, padahal dari babak pertama saya menggunakan servis yang sama," ujar pemuda kelahiran Kota Bandung ini menyambung.
Lebih lanjut, Fajar memandang masalah servis yang dianulir wasit mampu diantisipasi oleh timnya pada gim kedua.
Namun, masalah tak berhenti di situ. Ada faktor kedua yang menghambat kemenangan mereka pada gim selanjutnya.
Baca Juga: Resmi! Eks Borussia Moenchengladbach Jadi Kapten Baru Arsenal
Hanya, problem tersebut bukanlah faktor eksternal, melainkan dari faktor internal mereka sendiri, yakni konsentrasi.
Kronologinya, seusai Fajar/Rian unggul 20-17, Li/Liu sanggup mencuri tiga poin secara berturut-turut.
Beruntung bagi pasangan Indonesia, dua poin selanjutnya dapat mereka rebut guna memenangi gim dua dengan skor 22-20 sekaligus mengunci tiket ke babak final.
Baca Juga: Persija Takluk dari Borneo FC, Keputusan Wasit Dipertanyakan
"Tadi mungkin fokusnya kami kurang tenang juga. Pengen cepat game malah jadi bumerang buat kami," ujar Rian
"Akhirnya kami berusaha lebih fokus dan tenang. Di game kedua juga sempat kekejar lagi, tapi kami lebih yakin lagi," tutur pemuda 23 tahun asal Bantul ini lagi.
Pada partai final, Fajar/Rian telah ditunggu pasangan Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, Minggu (29/9/2019).
FajRi tercatat sudah sembilan kali bersua Kamura/Sonoda dengan rekor tertinggal 4-5.
Source | : | badmintonindonesia.org |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |