SportFEAT.COM - Dua masalah utama terkait kondisi lapangan jadi sorotan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang kalah di babak kedua Yuzu Indonesia Masters 2019.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus mengakhiri petualangan mereka di Indonesia Masters 2019 lebih dini.
Di luar dugaan, ganda putra unggulan teratas itu harus terhenti di putaran 16 besar, Kamis (3/10/2019).
Hasil tersebut jelas menjadi kejutan besar. Tak cuma bagi publik GOR Ken Arok, Malang, tapi juga teruntuk para penggemar bulu tangkis Tanah Air.
Terlebih, lawan yang menundukkan duo FajRi adalah pasangan non-unggulan asal Jepang dengan peringkat 106 dunia, Shohei Hoshino/Yujiro Nishikawa.
Dari kekalahan tersebut, Fajar/Rian menyoroti ada beberapa kendala yang mereka hadapi selama bertanding.
Pertama adalah situasi di lapangan.
Menurut pasangan peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2019 itu, kondisi lapangan dirasa cukup licin.
Baca Juga: Sukses Tiru Teknik Khas Taufik Hidayat, Pemain Malaysia Senang Bukan Kepalang
Hal tersebut semakin 'memburuk' dengan keadaan shuttlecock yang sulit diatur.
Namun demikian, Fajar/Rian menjelaskan bahwa hal itu tak bisa dijadikan sebagai alasan kekalahan mereka.
Sebab, sang lawan pun pasti juga merasakan hal yang sama.
Yang membuat berbeda adalah pasangan Negeri Sakura tersebut tampaknya jauh lebih siap daripada Fajar//Rian. Tak terlihat sama sekali ada beban yang ditunjukkan dari gesture mereka meski yang mereka hadapi adalah unggulan teratas.
Sebaliknya, justru Fajar/Rian yang terlihat tak bisa keluar dari tekanan.
Ayo Fajri! Semangaaat!!#DjarumBadminton #YUZUIndonesiaMasters2019 pic.twitter.com/PK08CKgImQ
— Djarum Badminton (@DjarumBadminton) October 3, 2019
“Kondisi lapangan yang sedikit licin dan shuttlecock yang nggak stabil nggak bisa dan nggak boleh kami dijadikan alasan dari kekalahan hari ini, karena mereka juga pasti merasakan hal yang sama," ujar Fajar, dikutip SportFEAT.com dari Djarum Badminton.
"Mungkin mereka hari ini jauh lebih siap dan kita benar-benar nggak bisa keluar dari tekangan lawan," imbuhnya.
Fajar pun tak menampik jika Shohei Hoshino/Yujiro Nishikawa berhasil merebut kendali permainan, khususnya dalam hal permainan di depan net.
"Kalau dilihat dari permainan, kami harus mengakui kalah di depannya. Selain itu mereka mainnya lebih berani dan nggak ragu-ragu. Sedangkan kami malah gampang kebobolan defend-nya," ujar Fajar.
Baca Juga: Pesona Lee Chong Wei Sukses Pikat Jagoan Anyar Manchester United
Senada dengan Fajar, Rian pun mengakui bahwa sang lawan jauh lebih siap ketimbang mereka.
Bahkan, Rian cukup kaget dengan pola bermain sang lawan.
"Saya rasa lawan sudah benar-benar menguasai kondisi lapangan dan shuttlecock-nya. Mereka benar-benar siap di pertandingan kali ini, dan kita yang nggak bisa maksimal," kata Rian.
"Selain itu lawan juga sepertinya sudah mempelajari banget permainan kami. Jujur kami sempat kaget dengan permainan mereka. Mereka benar-benar bisa mengatur permainan," tambahnya.
Selain situasi lapangan, hal kedua yang menjadi sorotan Fajar/Rian adalah faktor stamina.
Fajar/Rian datang ke Indonesia Masters setelah mengikuti dua turnamen beruntun dari China Open 2019 dan Korea Open 2019.
Mereka pun mampu tampil hingga ke laga puncak Korea Open 2019 dan memboyong gelar juara di sana.
Rasa lelah dan 'habis'nya fokus dari pasangan ganda putra peringkat lima dunia itu kemungkinan besar sedang mereka rasakan.
"Ya sudah resiko kita sebagai atlet dengan jumlah turnamen yang pada. Memang pastinya stamina kami tidak prima, tapi itu tidak boleh dijadikan alasan. Kondisi kami minggu ini memang turun," ucap Rian.
Baca Juga: 'King' Kento Momota Makin Kokoh, Anthony Ginting dan Jonatan Masih Aman di 10 Besar Dunia
"Setelah ini kami harus segera mengembalikan kondisi sebelum berangkat ke turnamen selanjutnya. Semoga kami bisa mendapatkan hasil yang maksimal lagi di kejuaraan berikutnya," kata dia lagi.
Seusai mengikuti Indonesia MAsters 2019, Faja/Rian rencananya bakal mengikuti tur Eropa, yang dimulai dengan berkompetisi pada Denmark Open 2019.
Mereka memiliki jeda istirahat sekitar 10 hari untuk melakukan persiapan sebelum bertolak ke Denmark, di mana turnamen Super 750 itu akan dihelat pada 15-20 Oktober mendatang.
Di sana, Fajar/Rian bakal mengawali perjuangan mereka dengan menghadapi ganda putra China, He Ji Ting/Tan Qiang.
Source | : | Djarum Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |