SportFEAT.COM - Keberhasilan membawa pulang Piala Suhandinata 2019 ke Indonesia kali ini memang menjadi sejarah besar bagi perbulu tangkisan Tanah Air.
Indonesia berhasil menundukkan China dengan skor 3-1 pada final ajang beregu Kejuaraan Dunia Junior 2019 tersebut, Sabtu (5/10/2019).
Kemenangan ini tentu amat berarti bagi skuad junior Merah Putih.
Pasalnya, ini merupakan kali pertama Indonesia mampu merebut Piala Suhandinata.
Selain itu, kemenangan Indonesia pun diraih setelah menaklukkan China yang notabene sang juara bertahan dalam lima edisi terakhir.
Kemenangan yang diraih tim junior Indonesia untuk merebut Piala Suhandinata itu pun jelas tidak diraih dengan mudah, penuh perjuangan.
Sejak fase penyisihan gru hingga perempat final, Indonesia memang masih menunjukkan dominasinya.
Akan tetapi, menginjak babak semifinal, skuad Merah Putih mulai menemui tantangan sebenarnya tatkala melawan Thailand.
Baca Juga: Selalu Temui 'Mimpi Buruk', Ganda Putra Malaysia Bertekad Menyerap Ilmu dari Marcus/Kevin
Indonesia memang menang 3-2 dari Thailand. Tetapi pada laga tersebut, banyak drama yang terjadi.
Salah satu kejutan besar adalah kemenangan Bobby Setiabudi yang berhasil menjadi penyumbang poin perdana bagi Indonesia.
Hal itu jelas di luar ekspektasi, sebab lawan Bobby, Kunlavut Vitidsarn, adalah tunggal putra junior nomor satu dunia sekaligus juara dunia junior dua kali beruntun (2017-2018).
Kemenangan Bobby atas Vitidsarn tentu menjadi pembuka jalan bagi Indonesia demi meraih tiket final.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2019 - Marc Marquez Sabet Gelar Juara Dunia, Quartararo bak Alami Deja Vu
Adapun di laga puncak, skuad junior Indonesia kembali menunjukkan arti perjuangan sesungguhnya.
Sempat unggul 2-0, Indonesia kembali dibuat menahan diri dari kemenangan setelah Bobby Setiabudi yang tampil di partai ketiga belum berhasil mengeksekusi empat chamiponships point dari Liu Liang.
Kegagalan meraih kemenangan sempurna tampaknya sempat menghadirkan kekhawatiran tersendiri bagi kubu Indonesia. Terlebih partai keempat mempertandingkan ganda putri, di mana Indonesia memasangkan ganda putri dadakan.
Namun demikian, hasilnya justru di luar dugaan.
Duet Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah justru tampil trengginas dalam menghadapi Li Yi Jing/Tan Ning.
Gagal merebut gim pertama dan tertinggal di gim kedua, tak membuat nyali mereka surut. Mereka justru tampil habis-habisan dan sukses membalikkan keadaan.
Perjuangan para skuad junior Merah Putih itu lantas mendapat apresiasi besar dari Susy Susanti, selaku Kabid Pembinaan dan Prestasi yang juga menjabat sebagai manajer tim Indonesia pada Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Terlebih, keberhasilan ini tentu memberi angin segar bagi Indonesia yang sudah 17 tahun selalu 'kurang beruntung' di ajang beregu, baik level senior maupun junior.
"Saya sangat senag sekali karena ini pertama kalinya kami berhasil membawa pulang piala beregu (junior -red)," ujar Susy.
"Ini adalah Piala Suhandinata, dan Suhandinata dalah diplomat bulu tangkis Indonesia, tapi Indonesia sendiri malah belum pernah memenanginya. Jadi sekarang tentu saya sangat bangga dan bahagia," imbuhnya.
Baca Juga: Sukses Tiru Teknik Khas Taufik Hidayat, Pemain Malaysia Senang Bukan Kepalang
Susy pun menuturkan bahwa kemenangan ini jelas amat sanagt berarti bagi PP PBSI.
Pasalnya, para punggawa junior Indonesia itu memiliki mentalitas yang layak untuk diacungi jempol dan hal ini tentu berkaitan besar dengan kiprah mereka di level senior mendatang.
"Kemenangan ini sangat berarti bagi PBSI karena tim kami memiliki pemain-pemain muda yang memiliki semangat dan daya juang tinggi, dan ini sangat baik bagi generasi masa depan," ucap peraih medali emas Olimpiade 1992 itu.
"Mereka memiliki potensi dan itu harus dimanfaatkan dengan baik ketika mereka nanti masuk level senior," katanya lagi.
Ketakutan untuk mengulang hasil yang sama pada Kejuaraan Asia Junior 2019 lalu pun sempat mencuat.
Baca Juga: Indonesia Masters 2019 - Zhang Nan Puji Skuad Ganda Putra Indonesia yang Selalu Bagus
Saat itu, Indonesia juga sudah unggul 2-0 atas Thailand di babak final, tapi akhirnya keadaan berbalik dan harus puas menjadi runner-up.
Susy pun mengungkapkan bahwa para skuad junior Indonesia telah memetik pelajaran besar dari kekalahan menyesakkan tersebut.
"Tahun ini kami memiliki pemain bagus di setiap kategori. Mereka juga mau belajar dari pengalaman lalu saat kalah dari Thailand di final Kejuaraan Asia Junior 2019 setelah unggul 2-0," jelas Susy.
"Kami berharap beberapa pemain junior ini akan mampu bersaing di level senior nantinya," ujar dia lagi.
Source | : | Badminton Indonesia,BWF Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |