SportFEAT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, mengaku mendapatkan pelajaran dari andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Sepanjang 2019, kali pertama Goh V Shem/Tan Wee Kiong bersua dengan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terjadi pada Januari lalu.
Kala itu, kedua pasangan ganda putra ini bertanding pada babak semifinal Malaysia Masters 2019.
Mereka bahkan kembali dipertemukan pada China Open dan Korea Open 2019.
Hanya saja, Goh/Tan selalu mengalami kekalahan dalam tiga perjumpaan itu.
Setelah menyerah 15-21, 17-21 pada China Open 2019, mereka takluk 9-21, 20-22 pada Korea Open 2019.
Meski selalu mendapatkan hasil buruk, Goh/Tan mengaku mendapatkan satu pelajaran penting dari laga melawan Marcus/Kevin. Pelajaran itu adalah mengenai konsistensi.
Baca Juga: Barcelona Vs Sevilla - Ucapan yang Bikin Ousmane Dembele Diusir
"Bermain melawan Marcus/Kevin membuktikan kami harus lebih konsisten dan mengimbangi mereka," kata Goh, dikutip BolaSport.com dari The Star.
"Kami tidak boleh kehilangan poin dengan terlalu mudah, serta harus bisa konsisten," ucap Goh menambahkan.
Baca Juga: Siti/Ribka Genapi Koleksi 20 Gelar Indonesia pada BWF World Tour 2019
Di balik keinginan untuk meningkatkan konsistensi, ada impian besar yang ingin diwujudkan dua pebulu tangkis yang sama-sama berumur 30 tahun ini.
Impian itu yakni mengumpulkan pundi-pundi poin menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami tidak boleh cepat puas dan harus lebih baik, serta lebih percaya diri. Saya dan Tan meragukan diri sendiri seusai Januari 2019 dan butuh analisis mendalam untuk kami kembali ke ritme semula," tutur Goh.
Baca Juga: Marc Marquez, Sosok Pembalap yang Mengubah Kelemahan Jadi Kekuatan Besar
Saingan Goh/Tan menuju Olimpiade 2020 pun bukan lawan sembarangan.
Dari negeri sendiri, penghuni peringkat ke-10 BWF itu harus berkompetisi dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik, serta Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Peringkat Chia/Soh dan Ong/Teo memang masih di bawah Goh/Tan.
Chia/Soh ada di peringkat ke-14 dan Ong/Teo di ranking 21.
Walau begitu, Goh/Tan harus tetap waspada, apalagi karena setiap negara hanya bisa mengirim maksimal dua wakil pada tiap nomor.
"Kami lega ranking kami di atas Chia/Soh, tetapi perjalanan masih panjang. Kami tak boleh santai-santai," ucap Goh.
"Saya dan Tan ingat perjalanan menuju medali perak di Rio, jadi semoga kami bisa mengulanginya."
Kualifikasi menuju Olimpiade 2020 sudah dimulai sejak New Zealand Open 2019 dan akan berakhir pada April 2020.
Perjalanan Goh/Tan lolos ke Tokyo akan berlanjut pada Denmark Open 2019 (15-20 Oktober) dan French Open 2019 (22-27 Oktober).
Source | : | the star |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |