SportFEAT.COM - Penampilan impresif Marc Marquez membuat banyak pihak menganggap bahwa dirinya bisa saja melampaui rekor milik Giacomo Agostini.
Akan tetapi, anggapan tersebut seketika dibantah oleh Marc Marquez sendiri.
Marc Marquez memastikan diri menjadi Juara Dunia 2019 setelah memenangi MotoGP Thailand 2019 secara dramatis.
Setelah berduel sengit nan alot dengan Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT), pembalap Repsol Honda itu akhirnya berhasil naik podium juara.
Rentetan prestasi apik yang ditorehkan Marquez memang pernah membuat decak kagum bagi legenda MotoGP, Giacomo Agostini.
Bahkan, The Baby Allien disebut-sebut bisa saja melampau rekor gelar juara dunia milik Agostini yang berjumlah 15 gerlar.
Marquez sendiri tak menolak jika dia diberi harapan tersebut.
Baca Juga: Baru Saja Sabet Gelar Juara Dunia, Marc Marquez Langsung Incar Target Lain
Namun demikian, pembalap berkebangsaan Spanyol 26 tahun itu merasa dirinya cukup realistis.
Kendati masih berusia cukup muda sebagai seorang pembalap, mengejar rekor gelar juara dunia milik Agostini agaknya menjadi sesuatu yang mustahil baginya.
"Saya mengenal baik sosoknya (Agostini) dan saya sudah sering sekali mendengar statemen seperti ini," ujar Marquez, dikutip SportFEAT.com dari laman Crash.net.
"Saya bukan seseorang yang suka mengucapkan kaata 'mustahil', saya tidak pernah mau mengatakannya, tapi khusus untuk hal ini (melampaui rekor Agostini -red), ini sepertinya adalah hal yang hampir tidak mungkin bisa terjadi," jelasnya.
Baca Juga: Berita Liga 1 - Meski Persib Terseok, Febri Hariyadi Ukir Rekor Pribadi
Dengan mengoleksi delapan gelar juara dunia kedelapan, Marquez kini menjadi pembalap keempat di dunia dengan titel juara dunia terbanyak.
Mengungguli John Surtees dan Phil Reed.
Adapun di posisi ketiga saat ini adalah Valentino Rossi, Mike Hailwood dan Carlo Ubbiali yang sama-sama mengoleksi sembilan gelar.
Sementara di posisi kedua adalah Angel Nieto yang telah memiliki 13 gelar juara dunia.
Rasa realistis Marquez berangkat dari perbedaan era balapan di zaman sekarang, yang sudah tidak lagi menghelat kompetisi multiple class.
Baca Juga: Uang Hadiah Tak Kunjung Turun, Manajer Borneo FC Geram dengan Panpel Piala Indonesia 2018
Salah satu contohnya adalah ketika Agostini sukses meraih dua gelar juara dunia pada musim yang sama dari dua kelas berbeda, 350cc dan 500cc.
"Saya sendiri tidak pernah terobsesi dengan jumlah gelar, saya hanya mencoba menikmati passion saya dalam membalap," ucap Marquez merendah.
"Saya sangat merasa beruntung bahwa membalap adalah pekerjaan saya, dan saya selalu berusaha memberikan yang terbaik," ucap dia lagi.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |