Akan tetapi, Mario menjadi satu-satunya pemain basket Indonesia yang mendapatkan penghargaan bergengsi dari ABL itu. 

Baca Juga: Pemain Cleveland Cavaliers Ini Kagumi Youngster Milik Chelsea

Melalui unggahan akun Instagramnya, Mario Wuysang mengaku bangga bisa masuk dalam daftar elite itu.

Pria kelahiran Surabaya itu pun merasa tak percaya bisa disejajarkan dengan nama-nama pebasket lain yang tak kalah mentereng.

Tak lupa, Mario Wuysang mengucapkan terima kasih kepada pihak ABL karena telah memberi kesempatan dan sarana untuk menginspirasi banyak orang.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

So honored to be acknowledged in this category. To be on it with the guys on this list makes it even more surreal. Thank you @aseanbasketballleague for blessing us with the opportunity and platform to inspire. . . The drive has always been to overcome obstacles and be the best I can be. I hope I have helped to inspire some people through my journey and basketball. I hope I have made Indonesia as well as the region proud of what I’ve always stood for. To never give up and always keep fighting.! . . Kingston, Maika this one’s for you both. Daddy Loves y’all. Thank you @aseanbasketballleague . . . #ABLAllTime10 #RiseToGreatness #Grateful #KingMai

A post shared by Mario Wuysang (@realroecinco) on Oct 11, 2019 at 3:32am PDT

"Saya bertekad untuk selalu bisa mengatasi rintangan dan berupaya keras untuk menjadi yang terbaik," ungkap Mario.

"Semoga saya telah menginspirasi banyak orang melalui perjalanan hidup dan karier saya sebagai pebasket," tulisnya melanjutkan.

Mario Wuysang juga berharap dirinya telah membuat Indonesia bangga atas apa yang telah dilakukannya.

Terakhir, alumni Indiana University itu mempersembahkan penghargaan yang baru saja diraihnya untuk dua buah hatinya, Kingston dan Maika.

Berikut daftar lengkap 10 pemain terbaik sepanjang masa gelaran ABL:

1. Xavier Alexander (Amerika Serikat)
2. Leo Avenido (Filipina)
3. Jerick Canada (Filipina)
4. Chris Charles (Amerika Serikat)
5. Marcus Elliot (Amerika Serikat)
6. Attaporn Lertmalaiporn (Thailand)
7. Bobby Ray Parks Jr. (Filipina)
8. Steven Thomas (Amerika Serikat)
9. Wong Wei Long (Singapura)
10. Mario Wuysang (Indonesia)

Baca Juga: Topan Hagibis Menerjang Jepang, 2 Agenda Olahraga Dunia Kena Dampak

Mario Wuysang sendiri memiliki catatan karier yang cukup panjang dalam kiprahnya di ajang ABL lantaran telah memperkuat empat tim yang berbeda.

Pemain plontos ini tercatat pernah memperkuat Satria Muda (2009-2011) Indonesia Warriors (2011-2013), CLS Knights (2017/18), dan Zhuhai Wolf Warriors (2018/19).

Momen terbaik Mario Wuysang dalam ajang ABL terjadi pada 2011 saat mendapat gelar ABL Local Player MVP dan membawa Indonesia Warriors juara ABL setahun kemudian.

Mario Wuysang sendiri telah memutuskan pensiun sebagai pemain basket profesional pada pertengahan tahun ini.

Baca Juga: Mackenzie Dern, Petarung UFC yang Mendapat Manfaat Besar dari Menyusui

Selain mengumumkan 10 pemain terbaik sepanjang masa, sesi konferensi pers malam itu juga digunakan ABL untuk meluncurkan musim terbaru mereka.

Pada musim ini, ABL bakal memasuki edisi penyelenggaraan kesepuluh sepanjang sejarah mereka berdiri.

Menurut rencana, ABL 2019/20 bakal menggelar tip off pada 16 November 2019 dengan dikuti 10 kontestan.

Sayang, ABL edisi terbaru tak bakal diikuti wakil Indonesia yang juga bertatus sebagai juara bertahan, CLS Knights.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Mayoritas wakil Asia Tenggara mengalami nasib tragis di matchday ketiga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. . #timnasindonesia #timnasday #asean #worldcup2022qualifiers

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Oct 11, 2019 at 2:22am PDT