Pemain dengan label one man club itu mengembuskan napas terakhirnya saat membela Laskar Joko Tingkir menghadapi Semen Padang FC di tempat yang sama.
Choirul Huda harus rela meregang nyawa di tempat yang ia cintai tersebut setelah terlibat tabrakan dengan sesama pemain.
“Surajaya. Dua tahun lalu kita menjadi saksi, Choirul Huda memberikan segalanya untuk kejayaan Laskar Joko Tingkir,” ucap sang pembawa acara laga antara Persela kontra PSIS Semarang.
“Mari sejenak kita menundukkan kepala berdoa untuk kapten kita. One minute silent untuk kapten kita, Choirul Huda,” ujarnya, dikutip SportFEAT.com dari Liga Indonesia.
Baca Juga: Sukses Balas Dendam ke Persebaya, Pelatih Persib Bandung Layangkan Pujian
Silent chant selama 1 menit tersebut dilakukan LA Mania yang berada di tribune timur dan selatan serta Curva Boys yang menempati tribune utara, pada menit ke-44.
Setelah berdoa, seluruh suporter yang memadati Stadion Gelora Surajaya Lamongan langsung meneriakkan nama Huda.
Selain itu, mereka juga membentangkan spanduk raksasa bergambar Choirul Huda dan juga bentangan spanduk bertuliskan “Tersenyumlah di atas sana kapten”.
“Choirul Huda kado menang. Choirul Huda ale,” teriakan chant para suporter Persela.
Sebelumnya, jajaran pelatih, pemain, dan ofisial Persela telah melakukan ziarah ke makam Choirul Huda.
Source | : | liga-indonesia.id |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Doddy Wiratama |