SportFEAT.COM - Dominasi Kento Momota dalam peta persaingan tunggal putra dunia masih tak terbendung dan terus menuai prestasi manis.
Kento Momota baru saja memastikan diri menjadi juara tunggal putra pada Denmark Open 2019, Minggu (20/10/2019).
Tunggal putra asal Jepang tersebbut meraih titel kampiun Denmark Open 2019 setelah menaklukkan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 asal China, Chen Long.
Tak butuh waktu lama, Kento Momota yang tampil di partai pamungkas sukses menyudahi perlawanan Chen Long melalui dua gim langsung dengan skor 21-14, 21-12.
Kemenangan tersebut sekaligus memastikan bahwa Momota berhasil mempertahankan gelar juaranya di Denmark Open 2019.
Pada edisi tahun lalu, pemain kidal 24 tahun itu juga sukses naik podium tertinggi di Odense Sportspark pasca-mengalahkan Chou Tien Chen (Taiwan) di laga final.
Baca Juga: Chan Peng Soon Sempat Keracunan Makanan Sebelum Ikuti Denmark Open 2019
Namun demikian, yang menjadi perbincangan hangat kali ini bukan cuma soal keberhasilan Momota yang mampu mempertahankan gelar juaranya.
Melainkan tentang grafik penampilannya yang terus menanjak.
Titel kampiun Denmark Open 2019 ini merupakan gelar kelima secara beruntun bagi Momota.
Tak tanggung-tanggung, empat gelar sebelumnya pun seluruhnya adalah gelar turnamen bergengsi.
Baca Juga: Eks Penyerang Liverpool Dukung Manchester United Gaet Mario Madzukic
Empat gelar yang dimaksud adalah Japan Open 2019, Juara Dunia 2019, China Open 2019 dan Korea Open 2019.
Bahkan, terhitung sejak menjuarai Japan Open 2019, Juli lalu, Momota bisa dibilang menjadi satu-satunya pemain yang masih tak terkalahkan sampai saat ini.
Highlights | @momota_kento ???????? shows Odense again why he is no.1 in an impenetrable display against Chen Long ????#HSBCBWFbadminton #HSBCRaceToGuangzhou pic.twitter.com/Gw0f08OHmQ
— BWF (@bwfmedia) October 20, 2019
Pencapain yang begitu fantastis ini juga seolah menyiratkan bahwa masih belum ada tunggal putra manapun yang mampu menghentikan laju Kento Momota.
Bagi Momota, ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri.
Namun, bagi tunggal putra lainnya, dominasi pemain kelahiran Kagawa, Jepang, tersebut tentu menjadi sinyal buruk.
Apalagi, Olimpiade Tokyo 2020 kurang dari satu tahun lagi bakal digelar.
Terhitung sejak tampil di Japan Open 2019, Kento Momota cenderung melewati semua laganya dengan cukum mudah.
Bermain dalam dua gim saja dengan tempo di bawah satu jam.
Tercatat hanya tiga pemain yang mampu memaksa Momota berjuang dalam pertarungan rubber game.
Satu di antaranya adalah tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Dua kali berjumpa, dua kali pula Anthony Ginting sukses mempersulit kemenangan Momota.
Hal itu terjadi pada perempat final Japan Open 2019 (21-13, 20-22, 21-15) dan laga final China Open 2019 (19-21, 21-17, 21-19).
Adapun dua pemain lainnya adalah Chen Long (China) dan Rasmus Gemke (Denmark).
Chen Long juga pernah nyaris mengalahkan Momota pada semifinal China Open 2019.
Kala itu, Momota gagal mengantongi gim pertama. Namun dirinya berhasil membalikkan keadaan dan memenangi laga dengan skor 19-21, 21-18, 21-16.
Sementara saat berhadapan dengan Rasmus Gemke, Kento Momota juga diajak bermain rubber game tapi lagi-lagi berhasil bangkit dan menang 21-14, 21-23, 21-13.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |