SportFEAT.COM - Bersama pelatih baru Stefano Pioli, AC Milan memiliki harapan mengakhiri Liga Italia musim 2019-2020 dengan baik.
Stefano Pioli resmi didapuk sebagai pelatih AC Milan pada 9 Oktober 2019.
Penunjukan Pioli dilandasi karena ketidakpuasan manajemen AC Milan melihat performa tim bersama juru taktik yang ditunjuk awal musim 2019-2020, Marco Giampaolo.
Baca Juga: Hasil Denmark Open 2019 - Pecah Telor, Praveen/Melati Ungkap Rahasia Kemenangan atas Wakil China
Benar saja, dalam tujuh laga Liga Italia bersama Giampaolo, AC Milan hanya memetik dua kemenangan, satu seri, dan empat partai sisanya kalah.
Pencapaian itu membuat I Rossoneri terpuruk di peringkat ke-12 beserta sembilan poin yang digenggam.
Secercah harapan pun lantas muncul saat Pioli menjalani debutnya bareng Milan pada laga pekan kedelapan Serie A melawan Lecce, Senin (21/10/2019).
Dalam laga yang dihelat di Stadion San Siro tersebut, Milan memang gagal mendulang tiga angka.
Baca Juga: Presiden Honda Minta Jorge Lorenzo Tak Perlu Takut dengan Johann Zarco
Sempat dua kali unggul lewat gol Hakan Calhanoglu (20') dan Krzysztof Piatek (81), I Rossoneri kebobolan lesakan Khouma Babacar (62') dan Marco Calderoni (90'+2).
Meski begitu, permainan Milan ala Pioli terlihat cukup eksplosif. Hal itu ditunjukkan seperti pada babak pertama, ketika mereka mampu menciptakan 12 tembakan.
Menurut Opta yang dikutip SportFEAT.com, itulah jumlah tembakan terbanyak AC Milan dalam 45 menit pertama, sepanjang Serie A musim ini.
WhoScored lantas mencatat bahwa I Rossoneri sepanjang pertandingan mampu melepaskan 22 tembakan.
Sayangnya, dengan hanya dua gol yang tercipta, rasio konversi peluang yang dimiliki Milan cuma bernilai 9 persen. Pioli pun mengakui masalah tersebut.
Pareggio a San Siro tra @acmilan e @OfficialUSLecce.
— Lega Serie A (@SerieA) October 20, 2019
Gran gol di Calderoni nel recupero. #SerieATIM #WeAreCalcio #MilanLecce pic.twitter.com/U6mgS1xEaO
Baca Juga: Hasil Undian French Open 2019 - Jumpai Duo Kidal, Konsistensi Praveen/Melati Diuji
"Kerja sama kami masih kurang pada penyelesaian akhir," tutur Pioli pascalaga, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman Sky Italia.
Meski begitu, ada hikmah yang dipetik pelatih 54 tahun ini dalam laga Milan melawan Lecce.
"Laga ini sangat membantu dalam pembelajaran kami, yakni mengenai hal apa yang harus kami lakukan dan hal apa yang sudah kami lakukan," ujar Pioli.
"Terlalu banyak pemain kami yang berada di kotak penalti untuk mengejar bola dan kami menciptakan celah."
"Para pemain mengejar bola dan tidak menyadari keberadaan lawan," ucap pria kelahiran Kota Parma ini.
Baca Juga: Old Trafford Memang Angker bagi Liverpool Arahan Juergen Klopp
Pioli menegaskan, ia telah melihat pergerakan, kualitas, dan semangat yang ditunjukkan para pemain AC Milan.
Oleh karena itu, ia yakin anak-anak asuhnya punya kemampuan untuk menganalisis demi memperbaiki penampilan.
Di sisi lain, papan klasemen sementara Liga Italia menempatkan AC Milan di peringkat ke-13 dengan 10 poin dari delapan laga.
Menurut Opta, pencapaian itu merupakan yang terburuk bagi I Rossoneri sejak musim 2012-2013, ketika mereka cuma mendapat tujuh poin dari delapan laga dan duduk di peringkat ke-15.
Namun, pada musim itu AC Milan mampu mengkhiri Liga Italia dengan menempati peringkat ketiga.
Milan pimpinan Pioli pun memiliki kans untuk mengulangi pencapaian tersebut, mengingat masih ada 29 laga Serie A yang mesti dilakoni.
Source | : | sport.sky.it |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |