"Permainan kami setidaknya sudah mencerminkan mental bertanding kami, dan ini tentu memberikan kesan pertama yang cukup siginifikan," kata Di Zi Jian, dikutip SportFEAT.com dari Sina Sports.
Di/Wang pun tak menampik jika pertemuan melawan Marcus/Kevin membuat mata mereka lebih luas melihat persaingan ganda putra sebenarnya, khususnya di panggung senior.
Hal tersebut pun diharapkan membuat mereka mampu untuk terus memperbaiki kelemahan mereka.
"Teknik dan cara bermain Marcus/Kevin yang bagus membuat kami jadi lebih sadar. Masih panjang jalan terjal yang harus kami lalui. Selain itu, ini juga membuat kami mampu mengevaluasi penampilan kami di turnamen berikutnya," imbuh Di.
Sementara itu, Wang Chang juga turut berkomentar.
Menurutnya, masih ada beberapa kesalahan sendiri yang membuat dia dan Di kalah pada laga tersebut.
"Kesalahan sendiri yang kami buat masih cukup banyak. Padahal, jika kami bisa meminimalisir error kami, skornya mungkin akan jauh lebih ketat," kata Wang.
Baca Juga: MotoGP Australia 2019 - Serangkaian Rekor dan Catatan Manis Iringi Antusiasme Valentino Rossi
Adapun Marcus/Kevin sendiri juga tak mengelak jika Di/Wang merupakan ganda putra yang memiliki pukulan bagus.
Minions pun juga tetap menaruh respek pada mereka.
"Mereka terus menekan kami dari awal. Mereka main dengan sangat nothing to lose, selain memang bagus juga mainnya," kata Kevin dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Di sisi lain, French Open 2019 sendiri menjadi turnamen BWF World Tour bergengsi (Super 500+) ketiga yang diikuti Di Zi Jian/Wang Chang dalam merintis karier senior mereka.
Sebelumnya, Di/Wang sudah pernah tampil pada Denmark Open 2019 (Super 750) dan Indonesia Open 2019 (Super 1000).
Sama seperti di Paris, pada dua turnamen tersebut mereka juga harus langsung tersisih di fase 32 besar.
View this post on InstagramLayakkah Martin Odegaard kembali berkostum Real Madrid? . #realmadrid #martinodegaard
Source | : | Sina Sports |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |