Praveen/Melati, yang berharap mampu menang, mengaku punya strategi untuk menumbangkan rangking empat dunia tersebut.
“Kami sudah ketemu dan dua pertemuan terakhir kami menang," ujar Praveen, dikutip SportFEAT.com dari laman Badminton Indonesia.
"Kami pasti berharap bisa menang, tapi kami lebih ingin mengeluarkan permainan kami yang maksimal saja dulu," tutur pemuda 26 tahun tersebut lagi.
Praveen menambahkan, ia bersama Melati bertekad memberikan penampilan terbaik.
Sepanjang sejarah pertemuan, Praveen/Melati sudah empat kali bersua Dechapol/Sapsiree sejak 2018.
Dalam dua perjumpaan terakhir, Praveen/Melati mampu menang, yakni pada ajang All England (16-21 21-12 21-17) dan Japan Open (21-15 21-15) tahun ini.
Pencapaian Praveen/Melati pada French Open 2019 merupakan perbaikan dari tahun lalu.
Baca Juga: Hasil Imbang yang Dirasa Miris dalam Laga Bhayangkara FC Vs Persib
Sebab, pada tahun lalu, langkah mereka harus terhenti setelah ditaklukkan pasangan China Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dalam babak 16 besar.
Adapun Praveen/Melati menjadi satu-satunya wakil ganda campuran yang masih bertahan.
Sebelumnya, ganda campuran Indonesia yang lain, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sudah terhenti pada babak dua.
Source | : | badmintonindonesia.org |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |