Meski kalah dua gim langsung, Carolina Marin tak begitu kecewa lantaran dirinya lega dapat kembali berkompetisi di ajang resmi.
Pada laga tersebut, Marin kalah dengan skor alot 22-24, 20-22, dalam duel yang berlangsung 48 menit.
Sepekan setelah Vietnam Open 2019, Carolina Marin melanjutkan tur Asia-nya dengan mengikuti ajang bergengsi, China Open 2019.
Dalam turnamen BWF World Tour Super 1000 itu, tiga kali juara dunia tunggal putri ini mampu bermain cemerlang dan bahkan menjadi juara.
ɪ'ᴍ ʙᴀᴄᴋ! #PuedoPorquePiensoQuePuedo pic.twitter.com/bWoDYNexwS
— Carolina Marín (@CarolinaMarin) September 22, 2019
Meski begitu, Marin tak mendapat poin tambahan dari Negeri Tirai Bambu lantaran China Open merupakan turnamen yang sudah dimenangi pada tahun sebelumnya.
Sehingga keberhasilan Carolina Marin dalam mempertahankan gelar China Open tak memberi dampak pada sepuluh turnamen terbaik yang dilaluinya dalam 12 bulan terakhir.
Alhasil, pemain kelahiran Huelva itu hanya bisa naik tiga setrip ke peringkat ke-23 setelah mengikuti ajang Vietnam Open dan China Open.
Baca Juga: Boonsak Ponsana, Bintang Bulu Tangkis Thailand yang Comeback dengan Balutan Militer
Lonjakan peringkat baru dirasakan saat Carolina Marin menjalani tur Eropa yang dimulai dengan ambil bagian pada Denmark Open 2019.
Terhenti di semifinal, Marin berhak mengantongi 5.040 poin tambahan (7.700 daril 2019 dikurangi 2.660 poin dari babak pertama edisi 2018) yang membuatnya naik enam setrip sekaligus.
Carolina Marin kembali mendapat tambahan poin yang signifikan kala tampil dalam ajang French Open 2019 sepekan kemudian.
Meski gagal juara setelah dikalahkan An Se-young (Korea Selatan di final, Marin berhak mendapat tambahan 9.350 poin.
Tambahan poin dari dua turnamen BWF World Tour Super 750 itulah yang sukses menempatkan Carolina Marin kembali duduk di posisi sepuluh besar ranking BWF.
Source | : | bwfbadminton.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |