SportFEAT.COM - Kemonceran Gabriel Martinelli tak mampu memenangkan Arsenal yang menghadapi Liverpool pada laga Piala Liga Inggris.
Kebuntungan nasib didapatkan Arsenal saat menghadapi Liverpool pada laga ronde keempat Piala Liga Inggris, Kamis (31/10/2019) dini hari WIB.
Arsenal, yang berulang kali mendapatkan unggul, harus takluk setelah disingkirkan Liverpool via adu tendangan penalti.
Baca Juga: Fakta Chelsea Vs Man United - Balas Dendam Setan Merah 7 Tahun Lalu
Saat waktu normal berjalan, Arsenal mampu menjebol gawang Liverpool berkat Lucas Torreira (19'), Gabriel Martinelli (26', 36'), Ainsley Maitland-Niles (54') dan Joe Willock.
Keunggulan 5-4 The Gunners sirna setelah striker Liverpool, Divock Origi menyamakan kedudukan pada injury time babak kedua.
Empat gol The Reds sebelumnya telah tercipta melalui bunuh diri bek Arsenal, Shkodran Mustafi (6'), James Milner (43'-pen), Alex Oxlade-Chamberlain (58'), dan Origi pada menit ke-62.
Beragam fakta menarik tersaji dalam laga ini yang akan coba SportFEAT.com rangkum dari Opta:
1. Sinar Gabriel Martinelli
7 - Gabriel Martinelli is the top scoring teenager for a top-five European league club this season, netting seven goals in just seven appearances in all competitions. Advanced. pic.twitter.com/xmC8P36Aoi
— OptaJoe (@OptaJoe) October 30, 2019
Striker anyar Gabriel Martinelli menunjukkan kebolehannya pada musim perdana bareng Arsenal.
Sepanjang musim 2019-2020, Martinelli sudah tujuh gol di berbagai ajang. Lima di antaranya tercipta saat ia dipasang sebagai starter, seperti pada laga kali ini.
Kini, pemuda 18 tahun tersebut menjadi remaja paling moncer lesakan golnya di lima liga top Eropa.
Baca Juga: Bek Impor Persib Ceritakan Pengalaman Pertama Melawan Persija Jakarta
2. Raja blunder Shkodran Mustafi
1 - Shkodran Mustafi is the first Arsenal player to score an own goal in a League Cup match since Calum Chambers in September 2015 against Spurs. Oops. pic.twitter.com/vcoDyfUb3q
— OptaJoe (@OptaJoe) October 30, 2019
Shkodran Mustafi kembali melakukan kesalahan pada laga kali ini. Ia mendorong bola crossing pemain Liverpool, Rhian Brewster ke gawang tim sendiri.
Opta mencatat, Mustafi adalah pemain Arsenal selanjutnya yang membikin gol bunuh diri di ajang Piala Liga Inggris.
Calum Chambers melakukannya terlebih dahulu pada laga melawan Tottenham Hotspur, September 2015.
Adapun penampilan Mustafi musim lalu dinilai buruk oleh berbagai kalangan.
Salah satu komentar miring datang dari legenda klub, Emmanuel Petit, yang menjuluki bek asal Jerman itu sebagai Si Raja Blunder.
3. Kaki Ajaib Alex-Oxlade Chamberlain
Why were Arsenal fans booing Oxlade Chamberlain last night?
He doesn't play for them anymore! pic.twitter.com/y4ZQ4RNoi8
— FootballFunnys (@FootballFunnnys) October 31, 2019
Satu gol Chamberlain untuk Liverpool pada laga ini tercipta dari luar kotak penalti Arsenal.
Sama seperti dua gol yang ia ciptakan kala membantu The Reds menang 4-1 melawan Genk, 23 Oktober lalu.
Menurut Opta, tidak ada yang mampu menyaingi jumlah gol luar kotak penalti milik Chamberlain seantero Liga Inggris musim ini.
Baca Juga: Obati Kerinduan, Lee Chong Wei Bakal Hadapi Jonatan Christie
4. Kebobolan yang langka buat Liverpool
5 - Liverpool have conceded five goals in a home match for only the second time in the last 66 years, with the other also coming against Arsenal in a 6-3 defeat in the League Cup in January 2007. Breached. pic.twitter.com/0fqYX9rDx6
— OptaJoe (@OptaJoe) October 30, 2019
Dalam 66 tahun terakhirm Liverpool tercatat cuma dua kali mengalami kebobolan lima gol dalam laga kandang.
Sebelum partai ini, Arsenal juga jadi aktor yang membuat kiper The Reds berulangkali memungut bola dari gawangnya.
Fenomena itu terjadi 12 tahun lalu, yakni saat The Gunners menang 4-3 pada Piala Liga Inggris, Januari 2007.
5. Jimat Liverpool
8 - Liverpool have won eight penalty shootouts in the League Cup - more than any other team in the competition's history. Nerve. pic.twitter.com/aZmsS3d81b
— OptaJoe (@OptaJoe) October 30, 2019
Liverpool terhitung beruntung dapat lolos ke babak 8 besar melalui adu tendangan penalti melawan Arsenal.
Sebab, kelolosan mereka besar dipengaruhi oleh kegagalan eksekusi tendangan 12 pas gelandang Arsenal, Dani Ceballos, selain karena kecermatan kiper Coimin Kelleher menjaga menebak arah bola.
Namun demikian, Opta mencatat bahwa The Reds memang membawa jimat keberuntungan saat menghadapi lawannya pada adu tendangan penalti di ajang Piala Liga Inggris.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Sebut 4 Legenda Manchester United yang Turut Pengaruhi Perjalanan Kariernya
Mereka pun tercatat sebagai klub dengan delapan keberhasilan melewati adu tendangna penalti, tertinggi sepanjang sejarah kompetisi ini.
Fenomena itu tergambar pada musim 2015-2016, ketika babak penalti meloloskan Liverpool pada ronde ketiga (vs Carlislie United) dan babak semifinal (vs Stoke City).
Sayang saat jumpa Manchester City pada babak final, mereka takluk dengan adu tendangan penalti juga.
Source | : | Opta |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |