SportFEAT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menceritakan tunggangan yang membuatnya ingin bernostalgia di MotoGP.
Sepak terjang Valentino Rossi di ajang MotoGP cukup panjang.
Total Valentino Rossi telah mengaspal selama 23 tahun, atau sejak mengawali karier di kelas terkecil MotoGP, 125cc, pada 1996.
Baca Juga: Peraih 29 Medali Karate Ada di Balik Kesuksesan Robert Lewandowski
Rossi pun mencetak sejarah sebagai rider pertama di MotoGP yang menempuh 400 balapan di berbagai kelas.
Hal itu ia torehkan setelah menyelesaikan GP Australia, Minggu (27/10/2019) lalu.
Keberadaan pria berjuluk The Doctor yang betah di ajang ini membuatnya mengalami berbagai perubahan regulasi ajang.
Salah satu regulasi itu mengenai spesifikasi mesin di kelas premier.
Mulai dari 2-tak 500cc (2000), 4-tak 990cc (2002-2006), 4-tak 800cc (2007-2012), hingga 4-tak 1000cc (2013-sekarang) pernah dirasakan Rossi.
Rossi: 2019 only a "little better" than Ducati nadir #Alex_Rins #EG_00_Marc_VDS #Maverick_Vinales #Valentino_Rossi https://t.co/2C1YPsk0Gh pic.twitter.com/vperg3iF3f
— DailyMGP.com (@dailymgp) October 31, 2019
Baca Juga: Bantu Madura United Kalahkan Tira Persikabo, 2 Pemain Ini Pecah Telur
Pengalaman Rossi yang lengkap, khususnya di kelas utama, membuat komentator MotoGP, Matthew Birt, terbetik untuk memberi satu pertanyaan.
Dikutip SportFEAT.com dari laman resmi MotoGP, Birt menanyakan motor mana yang hendak ditunggangi Rossi bila kesempatan untuk mengaspal tinggal sekali lagi.
"Cuma satu?" ucap Rossi, memastikan pertanyaan. Rossi kemudian mengusap-usap dagunya, mencoba berpikir motor mana yang akan dipilihnya."
Setelah berpikir beberapa saat, muncul juga jawaban dari mulut kolektor sembilan juara dunia itu.
"Ya ..., em ..., saya mau, mungkin, Phillip Island tahun 2003 dengan motor Honda bermesin lima silinder," kata Rossi menjawab.
Motor yang dimaksud Rossi berdasarkan penuturan di atas adalah Honda RC211V, tunggangannya saat memperkuat Repsol Honda.
Honda RC211V memang tampak istimewa bagi The Doctor pada MotoGP 2003. Sebab, tak sekali pun Rossi finis tanpa podium pada musim itu.
Bahkan, dengan motor 4-tak pertama Honda di MotoGP itu, Rossi memetik kemenangan paling tak masuk akal sepanjang kariernya.
Kemenangan tak masuk akal itu adalah GP Australia 2003 di Sirkuit Phillip Island.
Phillip Island 2003...@LorisCapirossi1 congratulates countryman Valentino Rossi on victory. pic.twitter.com/nrOv9VOwpQ
— il Fu ????????????????✠???????????????? (@ducachef) October 13, 2014
Baca Juga: Fakta Liverpool Vs Arsenal - Sinar Martinelli yang Dihapus Raja Blunder The Gunners
Kala itu, Rossi mampu menang kendati mendapatkan penalti 10 detik setelah melakukan manuver saat bendera kuning dikibarkan.
Bahkan, ia juga mampu finis sebagai yang nomor satu dengan jarak 5 detik dari urutan dua Loris Capirossi!
"Saya memenangi balapan setelah [melanggar regulasi] bendera kuning, dan terkena penalti 10 detik," ucap Rossi menerangkan.
"Soal motor dan hal-hal mekanis, itu adalah salah satu yang paling spesial. Karena itu adalah momen yang hebat dan hari yang spesial," kata pembalap asal Tavuilla itu lagi.
MotoGP 2003 adalah kali terakhir Rossi memperkuat Repsol Honda sebelum pindah ke Yamaha.
Source | : | MotoGP |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |