SportFEAT.COM - Usai menelan kekalahan di semifinal Macau Open 2019, Della Detiara Haris/Rizki Amelia Pradipta bakal langsung menemui tantangan berat di Fuzhou China Open 2019.
Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta masih harus menahan diri dalam menambah raihan gelar juara.
Ganda putri Indonesia peringkat ke-18 yang mengikuti turnamen Macau Open 2019 tersebut harus rela terhenti di babak semifinal.
Mereka kalah dari pasangan unggulan teratas asal China, Du Yue/Li Yin Hui.
Berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang berlangsung ketat hingga tiga gim, pada laga tersebut Della/Rizki kalah dalam dua gim langsung dengan skor 21-19, 21-16.
Della/Rizki pun mengaku kekalahan mereka kala itu disebabkan oleh serangan yang kurang tajam dalam membendung defens Du Yue/Li Yin Hui.
"Pasangan China ini punya pertahanan yang rapat, tidak mudah menembus mereka (Du Yue/Li Yin Hui)," kata Della, dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Selain serangan yang kurang tajam, Della sendiri mengakui bahwa kelemahan terbesar dia dan Rizki saat ini adalah pertahanan yang rapuh.
Baca Juga: Tak Mau Cuma Andalkan Teknik, Vita Marissa Incar Pemain Seperti Indah Cahya Sari Jamil
"Kami sudah coba main menyerang dan main bertahan, tapi pertahanan kami kurang rapat," ujar Della.
"Kami sudah coba semaksimal mungkin, tapi masalahnya pertahanan kami yang kurang rapat," imbuhnya.
Pertahanan rapuh yang menjadi titik lemah Della/Rizki bisa saja menghadirkan bumerang kembali dalam waktu dekat.
Pasalnya, setelah mengikuti Macau Open 2019, Della/Rizki dijadwalkan bakal berkompetisi pada Fuzhou China Open 2019.
Persiapan mereka pun tak cukup banyak mengingat turnamen BWF World Tour Super 750 itu akan dihelat pekan ini, 5-10 November.
Apalagi, calon lawan juara Vietnam Open 2019 itu pada babak pertama Fuzhou China Open 2019 adalah Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang).
Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang merupakan pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dikenal memiliki gaya bermain reli namun 'mematikan' lawan.
Baca Juga: Buah Manis yang Dituai Ganda Putra India Berkat Sentuhan Pelatih Asal Indonesia
Defens rapat serta serangan tajam menghiasi pola bermain mereka.
Pertahanan rapuh yang masih menjadi PR besar bagi Della/Rizki pun bukan satu-satunya yang menjadi momok bagi mereka.
Sebab, dilihat rekor pertemuan, Della/Rizki memiliki catatan tak terlalu apik.
Lima kali berjumpa, lima kali pula Della/Rizki selalu menelan kekalahan dari Matsutomo/Takahashi.
Pada pertemuan terakhir yang terjadi di New Zealand Open 2019, Della/Rizki kalah dua gim langsung dengan margin cukup jauh, 13-21, 11-21.
Gelaran Fuzhou China Open 2019 sendiri bakal berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China.
Turnamen tersebut menjadi turnamen Super 500+ keatas pertama bagi Della/Rizki sejak difokuskan untuk mengikuti kompetisi BWF di bawah level Super 500.
Source | : | Badminton Indonesia,BWF Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |