SportFEAT.COM - Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan beberapa faktor yang membuat dirinya tersingkir dari ajang Fuzhou Open 2019.
Langkah pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, dalam ajang Fuzhou Open 2019 mesti terhenti pada babak kedua.
Hal itu menjadi kenyataan setelah Gregoria Mariska Tunjung menyerah dua gim melawan unggulan pertama dari Taiwan, Tai Tzu Ying, dengan skor 19-21, 17-21.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Mencak-mencak Diganti, Ini Jawaban Maurizio Sarri
Alhasil, Gregoria Mariska Tunjung tumbang dalam 29 menit dan pulang dari Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, lebih dini.
Pebulu tangkis 20 tahun ini pun mengakui bahwa konsistensi kecepatan gerakan menjadi titik lemahnya, meskipun ia sempat unggul 19-15 pada gim pertama.
“Penampilan saya masih sama, masih belum ada perubahan. Selalu seperti itu, sudah unggul, masih buru-buru mau mematikan," kata Gregoria, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman resmi Badminton Indonesia.
"Tadi poinnya memang mepet, tapi saya merasa keteteran sekali. Saya sering berada di posisi yang tidak menguntungkan untuk mengembalikan bola dengan baik,” ujarnya menjelaskan.
Selain konsistensi kecepatan gerakan, dara berumur 20 tahun asal Wonogiri ini mengakui bahwa cara main dan faktor teknik jadi kendalanya untuk melaju ke babak selanjutnya.
“Cara main saya bikin saya susah sendiri. Tadi banyak mati sendiri, pola main dan strateginya pun tidak jalan," ucap Gregoria.
"Sebetulnya lawan itu pola mainnya lambat, kalau mau saya cepetin pun nggak menguntungkan buat diri saya sendiri."
“Bukan cuma non teknik seperti ketenangan, dari segi teknik, saya juga harus menambah latihan dari segi variasi pukulan dan tidak boleh monoton."
"Jadinya malah cocok-cocokan kalau ketemu lawan, padahal harusnya pemain bagus itu punya pola untuk tiap lawan yang berbeda,” tutur wanita berpostur 164 sentimeter ini lagi.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - Munculnya Rodrygo Goes, dan 5 Sosok Fenomenal Lain
Kekalahan Gregoria membuat sektor tunggal putri Indonesia belum bisa mengirim wakil ke babak perempat final turnamen level super 750 ini.
Sebab, Fitriani telah tersingkir pada babak pertama seusai kalah kala menghadapi Nitchaon Jindapol, Thailand, dengan skor 12-21, 11-21, Selasa (5/11/2019) lalu.
Adapun Gregoria belum bisa memutus rekor kekalahan saat bersua Tai Tzu Ying.
Sebab, dalam empat duel yang telah lebih dahulu mereka lakukan, Gregoria selalu menyerah.
Source | : | badmintonindonesia.org |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |