SportFEAT.COM - Sosok pebulu tangkis tunggal putra legendaris China, Lin Dan, masih belum melepaskan harapannya untuk tampil pada Olimpiade Tokyo 2020.
Lin Dan baru saja menderita kekalahan prematur dengan tersingkir di babak pertama Fuzhou China Open 2019, Rabu (6/11/2019).
Melakoni duel derbi kontra Chen Long, Lin Dan takluk melalui permainan tiga gim dengan skor 21-19, 12-21, 12-21 dalam tempo 81 menit.
Tersingkirnya Lin Dan di fase 32 besar Fuzhou China Open 2019 tersebut sekaligus menandai bahwa pemain 36 tahun itu sudah delapan kali menderita kekalahan pada babak pertama turnamen sepanjang berkompetisi pada 2019.
Banyak prediksi yang beredar bahwa kesempatan bagi Lin Dan untuk tampil pada Olimpiade Tokyo 2020 mulai kecil dengan hasil minor yang dicapainya tahun ini.
Secara hitung-hitungan, kans Lin Dan menuju Olimpiade Tokyo 2020 memang terbilang berat.
Sebelum melihat peta persaingan tunggal putra dunia secara komprehensif yang kian sengit, peraih dua medali emas Olimpiade itu masih harus bersaing dengan para kompatriotnya.
Selain Chen Long, masih ada Shi Yu Qi, Lu Guang Zu dan Huang Kai Xiang, yang mana keempat pemain ini kini berada dalam peringkat 32 besar dunia.
Kendati perjalanannya pada kompetisi BWF 2019 ini terbilang mulai seret, pemain yang digadang-gadang dengan julukan GOAT (Greatest player of All Time) dalam dunia bulu tangkis itu rupanya masih menunjukkan rasa pantang menyerah.
Bahkan, adanya isu yang berhembus tentang kemungkinan bahwa Fuzhou China Open 2019 menjadi turnamen terakhirnya segera ditepis oleh Lin Dan.
"Saya tidak tahu kalau ada rumor seperti itu. Menurut saya masih terlalu dini untuk membicarakan tentang saya pensiun," ucap Lin Dan dikutip SportFEAT.com dari Badminton Planet.
"Saya tidak akan menyerah dalam periode kualifikasi Olimpiade 2020 sampai menit terakhir periode itu berakhir," ucapnya.
Periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan akan berakhir sekitar akhir April 2020 mendatang.
Artinya, Lin Dan yang kini duduk di peringkat ke-18 dunia tersebut masih punya waktu kurang lebih 5-6 bulan lagi demi meloloskan diri menuju Olimpiade kelimanya.
Meski hal tersebut diakuinya cukup sulit.
"Ini memang masa kualifikasi Olimpiade tersulit yang pernah saya lalui sepanjang karier saya," kata Lin Dan.
"Masalah paling utama ya karena saya harus bersaing dengan beberapa pemain China,"
"Saya akan mencoba untuk bermain dengan level saya yang sebenarnya di setiap turnamen yang saya ikuti di periode kualifikasi ini," imbuhnya.
Seperti diketahui, menurut regulasi BWF dalam kompetisi Olimpiade, hanya ada dua pemain dari tiap negara yang diperbolehkan ikut berpartisipasi.
Dengan catatan, dua pemain tersebut masuk dalam peringkat 16 besar di nomor tunggal dan masuk dalam peringkat delapan besar di nomor ganda.
Karier Lin Dan sebenarnya terbilang sudah komplit. Selain berkalung dua medali emas Olimpiade (2008 dan 2012), suami dari Xie Xin Fang itu juga sudah mengantongi gelar Juara Dunia sebanyak lima kali.
Akan tetapi, tekad Lin Dan untuk terus berprestasi dalam dunia bulu tangkis yang telah membuat namanya bersinar memang belum padam.
Pada tahun ini, Lin Dan sendiri pun sudah pernah menunjukkan bahwa dirinya belum 'habis'.
Hal tersebut dia perlihatkan tatkala menunjukkan penampilan fantastis dan berhasil menjadi kampiun pada Malaysia Open 2019 (Super 750), April lalu, dengan menaklukkan Chen Long di laga puncak.
Source | : | Badminton Planet |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |