SportFEAT.COM - Pelatih tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra menyoroti tiga aspek terkait penampilan Anthony Sinisuka Ginting dkk.
Memasuki gelaran turnamen Hong Kong Open 2019, skuad tunggal putra Indonesia kembali mendapat sorotan.
Hal ini tidak lepas dari hasil beberapa turnamen terakhir yang diikuti tiga tunggal putra utama Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito.
Torehan prestasi tunggal putra Tanah Air sendiri tidaklah buruk tahun ini.
Beberapa raihan gelar juara dan runner-up sudah didapat.
Gelar juara tunggal putra berasal dari keberhasilan Jonatan Christie yang sukses mengantongi titel Australian Open 2019 dan New Zealand Open 2019. Ditambah lagi dua gelar runner-up dari Japan Open 2019 dan French Open 2019.
Sementara Anthony Sinisuka Ginting pun sudah naik podium runner-up tiga kali dari Singapore Open 2019, Australian Open 2019 dan China Open 2019.
Baca Juga: Reaksi Ganda Putra Jepang Setelah 10 Kali Dikalahkan Marcus/Kevin
Baca Juga: Jadwal Hong Kong Open 2019 - 3 Ganda Campuran Indonesia Emban Misi Revans
Baca Juga: Kento Momota Akui Tak Pernah Menyaksikan Laga Olimpiade 2016 akibat Rasa Sesal Teramat Dalam
Adapun Shesar juga berhasil menunjukkan progres positif. Baru saja dipanggil kembali oleh pelatnas, pencapaiannya bisa terbilang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.
Shesar kini sudah mengoleksi satu titel juara Russian Open 2019. peringkatnya pun naik drastis dan kini bertengger di urutan ke-21.
Namun demikian, Hendry Saputra tetap menyoroti beberapa aspek dari para anak-anak didiknya yang dinilai masih membutuhkan evaluasi besar.
Setidaknya ada tiga aspek yang cukup membuat gusar Hendry Saputra dari penampilan Anthony Ginting dkk.
Tiga aspek yang dimaksud adalah fokus bermain, membaca perubahan lawan dan akurasi pukulan.
Adapun secara fisik dan stamina, performa skuad tunggal putra dinilai sudah cukup meningkat.
"Kalau secara keseluruhan, saya lihat semuanya belum stabil. Dalam fokus penggunaan cara mainnya, dari baca perubahan lawan hingga pukulannya kurang tepat," kata Hendry dikutuip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Di sini (3 aspek -red), saya lihat mereka belum matang. Bukan tidak bisa main bagus, tapi ini perlu waktu. Untuk fisik dan stamina sudah oke,"
"Ada beberapa teknik yang perlu ditingkatkan dan bagaimana menerapkan pukulan yang lebih safe lagi," imbuhnya.
Bila berkaca dari turnamen World Tour terakhir (Fuzhou China Open 2019), ketiga tunggal putra didikan Hendry Saputra memang belum berhasil melangkah lebih jauh.
Baca Juga: Nozomi Okuhara Kecewa Berat Usai Gagal Raih Gelar Juara di 6 Final Beruntun
Anthony dan Shesar langsung tersigkir di babak pertama, sedangkan Jonatan terhenti di perempat final.
Kini memasuki turnamen berikutnya, Hong Kong Open 2019, Hendry pun berharap skuad tunggal putra Indonesia mampu kembali menunjukkan tajinya.
"Pokoknya harus tetap fokus dalam target dan tujuan, harus bisa lebih stabil. Mereka harus lihat lagi rekaman main lawan, pelajari kelebihan dan kekurangannya," tutur Hendry.
"Yang nggak kalah penting adalah jaga kondisi badan dan ototnya supaya lebih siap," ucapnya lagi.
Di Hong Kong Open 2019, Anthony sendiri bakal dihadapkan salah satu lawan yang cukup menyulitkannya dalam beberapa turnamen terakhir, yakni Ng Ka Long Angus (Hong Kong).
Dilihat dari rekor pertemuan, Anthony tertinggal 3-7 dari Ng. Bahkan dalam tiga pertemuan terakhir, pemain kelahiran Cimahi itu selalu menelan kekalahan dari Ng.
Adapun Shesar Hiren Rhustavito juga bakal menemui lawan berat. Dia akan berjumpa dengan unggulan kelima asal China, Chen Long.
Sedangkan peluang besar untuk memetik kemenangan di babak pertama Hong Kong Open 2019 didapat Jonatan Christie. di mana dia akan menunggu calon lawannya dari babak kualifikasi.
Laga babak pertama untuk partai tunggal putra pada Hong Kong Open 2019 sendiri rencananya masih akan digelar pada Rabu (13/11/2019).
Source | : | BWF,Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |