SportFEAT.COM - Perbandingan statistik antara Romelu Lukaku dan Mauro Icardi membuat Inter Milan atau Paris Saint-Germain (PSG) menjadi pihak yang lebih diuntungkan.
Pada bursa transfer musim panas 2018, Inter Milan membuat keputusan mendatangkan Romelu Lukaku dari Manchester United.
Tak tanggung-tanggung, Inter Milan mengeluarkan duit 65 juta euro atau sekitar (sekitar Rp1 triliun) guna memboyong Romelu Lukaku, menurut Transfermarkt.
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Vs Iran - Garuda Nusantara Kantongi Modal Berharga Jelang SEA Games 2019
Nominal tersebut membuat Romelu Lukaku datang ke Giuseppe Meazza dengan status pemain termahal sepanjang masa Inter Milan.
Keputusan membeli Lukaku disebut-sebut karena permintaan dari pelatih baru I Nerazzurri, Antonio Conte.
Conte dipandang akan lebih cocok memakai striker asal Belgia itu ketimbang memainkan Mauro Icardi di formasi 3-5-2 gubahannya.
Apalagi, Icardi sudah bermasalah dengan internal klub semenjak musim lalu.
Sebagai pengingat, karena masalah kontrak dan perselisihan antarpemain, Icardi tak lagi jadi kapten Inter dan statusnya sempat dibekukan klub.
CEO Inter Giuseppe Marotta pun beberapa kali menyebut nama Icardi dan Radja Nainggolan sebagai penghuni daftar jual I Nerazzurri.
Alhasil, penyerang asal Argentina itu ditendang ke Paris Saint-Germain (PSG) menjelang deadline day bursa transfer musim panas 2019.
Meski begitu, status kepindahan Icardi ke PSG adalah pemain pinjaman dan belum diketahui apakah ada opsi penebusan secara permanen.
Menurut laman Calciomercato yang dikutip SportFEAT.com, PSG mesti membayar 5 juta euro (sekitar Rp77,7 miliar) kepada Inter agar Icardi datang ke Paris.
Baik Lukaku maupun Icardi sejauh ini memberikan impresi memuaskan di masing-masing klub baru.
Baca Juga: MotoGP Valencia 2019 - Fabio Quartararo Ogah Disebut Pembalap Spesialis Hari Sabtu
Namun, hal yang menjadi pertanyaan adalah klub mana yang lebih untung atas kehadiran sang striker anyar.
Pembahasan yang pertama adalah soal Lukaku.
Penyerang berpostur 190 sentimeter ini memperlihatkan musim debutnya yang apik di Liga Italia
Dari 12 laga yang sudah ditempuh di Serie A, Lukaku sudah menceploskan sembilan gol.
Top scorer sepanjang masa timnas Belgia itu juga tampak cocok dalam strategi Conte.
Sebab, berkat kemampuan fisiknya, Lukaku mampu menahan bola dan membuat bek-bek lawan Inter menjadi sibuk.
Dengan demikian, ruang gerak untuk Lautaro Martinez menjadi terbuka.
Baca Juga: MotoGP Valencia 2019 - Jorge Lorenzo Masih Menyimpan Asa Jelang Balapan Terakhir dalam Kariernya
Lukaku has been given Icardi's No.9 shirt at Inter ???? pic.twitter.com/ScQQTIViL5
— B/R Football (@brfootball) August 9, 2019
Di sisi lain, Mauro Icardi mengalami start yang agak lambat bersama PSG. Sebab, ia sempat mengalami cedera pada awal musim Liga Prancis.
Namun, perlahan tapi pasti, striker 26 tahun itu menceploskan lima gol dalam lima laga Liga Prancis.
Secara total, Icardi sudah menyumbangkan sembilan gol melalui 10 laga di berbagai ajang yang diikuti PSG.
Secara jumlah, perolehan gol Icardi memang sama dengan yang dibubukan oleh Lukaku.
Hanya saja, Icardi tampak lebih efektif mengingat jumlah laga yang ia mainkan lebih sedikit.
Selain itu, empat dari sembilan gol yang dibukukan eks pemain Sampdoria itu tercatat di ajang Liga Champions.
Mencetak gol di Liga Champions adalah hal yang belum bisa dilakukan Lukaku sejauh musim ini.
View this post on InstagramKomentar Legenda Arsenal Tony Adams soal Mesut Oezil. . #arsenal #mesutoezil
Source | : | calciomercato.com,transfermarkt.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |