Dalam momentum itu, Henry mengontrol bola dengan tangannya sebanyak dua kali, sebelum mengirim umpan untuk gol sundulan William Gallas.
Sayangnya, tindakan Henry luput dari mata wasit asal Swedia, Martin Hansson.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bungkam Keraguan Publik Soal Debutnya di Kelas MotoGP
Sementara kala itu belum ada teknologi VAR (Video Assistant Referee) seperti sekarang untuk meninjau ulang hal yang berbau kontroversial.
Sontak para pemain Republik Irlandia pun mengerumuni wasit Hansson untuk melakukan protes.
Namun, sang wasit yang juga bekerja sebagai pemadam kebakaran itu tetap mengesahkan gol dan membuat skor akhir 2-1 secara agregat buat Prancis.
Bek Rep. Irlandia, Sean St Ledger, mengaku tak percaya terhadap apa yang menimpa timnya saat itu.
Referee decisions in play-offs can cause major heartbreak. Which decision was worse? ????
RT for Thierry Henry's famous handball incident
— Soccer AM (@SoccerAM) November 10, 2017
FAV for the handball decision against Corry Evans pic.twitter.com/6rDAmj9mS7
Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Tak Butuh Pemain Naturalisasi untuk SEA Games 2019
"Saya ingat suasana ruang ganti setelah kejadian hanyalah hening. Saya pikir tidak ada satu orang pun yang bisa mempercayai apa yang baru saja terjadi," katan Ledger dikutip SportFEAT.com dari laman Sky Sports.
"Saya pikir FIFA dan Adidas lebih menginginkan Prancis daripada Irlandia untuk tampil di Piala Dunia."
Sementara itu, wasit Hansson menghadapi teror yang bertubi-tubi dari oknum pendukung dalam beberapa pekan setelah ia memberikan keputusan kontroversial.
"Setelah laga saya duduk di ruang ganti dan menangis," ujar Hansson mengakui.
"Saya bertanya pada diri sendiri apakah pekerjaan sebagai wasit layak mendapatkan penghinaan seperti yang saya hadapi."
"Namun, saya sadar setelah semua orang memberikan dukungan dan mengatakan bahwa itu bukan salah saya," tuturnya menjelaskan.
Henry dan keluarganya juga diancam oleh sejumlah penggemar.
Eks penyerang Arsenal ini mengeluarkan pernyataan meminta maaf atas insiden tersebut.
Henry lantas mempertimbangkan pensiun dari timnas setelah mendapatkan serangan dari oknum fan.
Adapun Federasi Sepak Bola Republik Irlandia, FAI, sebetulnya telah membawa kasus ini ke ranah hukum.
Hanya, FIFA yang kala itu dipimpin Preiden Sepp Blater, menolak ide untuk melakukan pertandingan ulang.
Dalam laporan selanjutnya, FIFA dikabarkan membayar 5 juta euro (sekitar Rp77,8 miliar) agar FAI tutup mulut terhadap kasus ini.
Berikut video handball kontroversial Thierry Henry
Discussing the Thierry Henry handball now, ten years on. Where were you when it happened? https://t.co/qvQGobIGO7
— Cork's RedFM Sport (@BigRedBench) November 17, 2019
Source | : | Skysports.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |