Sebelumnya, pebulu tangkis 23 tahun ini selalu menjadi yang nomor dua pada Singapore Open 2019, Australian Open 2019, dan China Open 2019.
Pada sisi lain, hasil Hong Kong Open 2019 menimbulkan kekecewaan tidak hanya untuk Anthony, tetapi juga publik pecinta bulu tangkis Indonesia.
Penyebabnya tidak lain adalah keputusan wasit (umpire) yang dianggap merugikan Anthony Sinisuka Ginting.
Peristiwa tersebut terjadi pada saat waktu genting di akhir gim ketiga.
Anthony yang membutuhkan poin untuk menggagalkan gelar juara Lee Cheuk Yui, dianggap melakukan pelanggaran (fault) saat melakukan sambaran pada bibir net.
Baca Juga: Liga 1 2019 - Lawan Persipura, 5 Pemain Pilar Persebaya Absen
Baca Juga: Eks Pemain Persib Siap Bawa Persija Jakarta Tampil Maksimal hingga Akhir Musim
Atas kejadian kontroversial tersebut, banyak pihak melakukan kritik kepada wasit yang memimpin pertandingan tersebut.
Cibiran hingga makian diterima oleh Badminton World Federation (BWF) selaku otoritas tertinggi badminton dunia, khususnya di dunia maya.
Dilansir SportFEAT.com dari akun Twitter pribadi @Lupilupi144, ia tak ragu mengkritik wasit pemimpin laga tersebut.
Bahkan, ia menuliskan bahwa BWF membutuhkan Video Assistant Referee (VAR) seperti yang sudah diterapkan di olahraga sepak bola.
Dengan VAR ini diharapkan mampu meminimalisir kejadian-kejadian yang sekiranya merugikan salah satu pihak terkait.
Dear BWF,
— Be stronger! REALLY STRONG ???????????????????????? (@Lupilupi144) November 17, 2019
Please KINDLY do your job well... evaluate your UMPIRE that might bring an UNFAIR decision in the future. GIVE HIM warning letter if he really made a wrong decision.
We will face WTF, more tournaments and most importantly, OLYMPIC.
Kindly consider VAR if it helps. Thnx
"Tolong lakukan pekerjaan Anda dengan baik ... mengevaluasi umpire Anda yang mungkin membawa keputusan unfair di masa depan," tulisnya dalam cuitan twitter pribadi
"Berikan surat peringatan kepadanya jika dia benar-benar membuat keputusan yang salah," imbuhnya.
Dear BWF are you guys serious this is fair enough as competitions if you hire blind umpire? many times happend to the athele ex Antonsen fault on Indonesian Open,Axelsen fault on France Open, now Ginting not fault but umpire making wrong decision..You guys #BWF_NEED_VAR_CHALLANGE pic.twitter.com/8tlMVvXxmn
— Bayz (@BayDawi) November 17, 2019
Senada dengan @lupilupi144, akun pribadi @baydawi, juga menyebut bahwa sudah saatnya BWF menerapkan VAR untuk pertandingan resmi.
"Ayolah ini selalu terjadi berulang-ulang. Kalian punya challenge. Jadi tolong minta VAR untuk menghadapi situasi seperti ini," tulis @baydawi di akun Twitter-nya.
Source | : | |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Ahmad Tsalis |