SportFEAT.COM - Pelatih sebuah tim junior di Italia, Invictasauro, Massimiliano Riccini, dipecat setelah bawa timnya menang besar.
Kejadian unik menggegerkan jagat sepak bola ketika Massimiliano Riccini harus kehilangan posisinya sebagai pelatih salah satu tim kelas usia muda di Italia, Invictasauro.
Bukan karena kekalahan yang diderita atau perangai buruk di lapangan.
Massimiliano Riccini dipecat akibat kemenangan 27 gol tanpa balas yang dihasilkan tim asuhannya.
Baca Juga: Benarkah Pencomotan Alex oleh Repsol Honda Dicampuri Marc Marquez?
Peristiwa ini terjadi saat Riccini memimpin Invictasauro melawan Marina Calcio pada sebuah pertandingan di kompetisi junior.
Fakta tersebut sangat mengejutkan lantaran pelatih biasanya mendapatkan pujian ketika sanggup memberikan kemenangan, apalagi dengan skor besar.
Namun, hal tersebut tak berlaku bagi Presiden Invictasauro, Paolo Brogelli.
Paolo Brogelli justru melontarkan kata maafnya kepada kubu Marina setelah pertandingan berlangsung.
Brogelli menyebut Riccini telah melanggar nilai sportivitas dalam sepak bola, terutama di usia muda.
Brogelli juga menambahkan bahwa kemenangan 27-0 mencerminkan timnya tidak menghormati lawan.
Bahkan, ia mengkritik Riccini yang seharusnya bisa meminta pemain mudanya untuk sedikit rileks ketika gol hampir mencapai dua digit.
Sayang, hal tersebut tak dilakukan karena timnya terus menerus membombardir gawang lawan.
"Kami terkejut dan menyesal setelah mendengar tim kami mengalahkan Marina. Sebagai presiden klub ini, saya dengan tulus meminta maaf kepada para petinggi Marina," ujar Brogelli.
"Saya mengumumkan bahwa direktur kami memutuskan dengan tekad bulat untuk memecat Riccini,” imbuhnya, dilansir SportFEAT.com dari Football Italia.
Baca Juga: 3 Fakta Kemenangan PSM Makassar - Tren Buruk Persipura hingga Sinyal Bangkit Juku Eja
¡¿QUÉ TAL?????! El presidente del Invictasauro despidió al DT Massimiliano Riccini luego de que goleara 27-0 al Marina en el fútbol juvenil????????. “Los valores del fútbol en categorías inferiores son opuestos a algo así. El rival debe ser respetado y eso no ocurrió hoy”, declaró. pic.twitter.com/BtqMiBzQXH
— Toque Sports (@ToqueSports) November 17, 2019
Lebih lanjut, Brogelli juga menyatakan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam sepak bola usia dini bukan seperti itu.
Brogelli menambahkan, setiap klub harus saling menghormati dan kemenangan besar itu telah merusaknya.
Tak lupa, ia berharap kejadian serupa tak kembali terulang karena bisa menghancurkan mentalitas pemain muda.
"Pelatih tim junior bertugas mengasah bakat pemain untuk masa depan yang baik," ucap Brogelli lagi
"Di samping itu, mereka juga wajib memberikan pendidikan yang bagus, khususnya tentang sportivitas dan fair play,"
"Sayang, itu tidak terjadi saat kami mengalahkan Marina," imbuhnya.
Baca Juga: Eks Pemain Persib Siap Bawa Persija Jakarta Tampil Maksimal hingga Akhir Musim
Disinggung mengenai surat pemecatan yang sampai kepadanya, Massimiliano Riccini, akhirnya buka suara.
Riccini menolak anggapan bahwa dirinya termasuk pelatih yang tak menjunjung nilai sportivitas.
Dirinya juga enggan mencari kambing hitam atas pemecatan yang didapatkannya.
Ia justru ingin menanamkan tujuan bermain sebaik mungkin melalui instruksinya sebelum bertanding.
"Tidak ada yang sengaja ingin mempermalukan lawan. Kami sudah mencetak beberapa gol saat pertandingan berjalan 10 menit," ucap Riccini, dikutip dari Grosseto Sport
"Menurut saya, lebih memalukan jika tim kami bermain setengah hati hanya karena sudah unggul jauh," tutupnya.
View this post on InstagramBelgian Connection ???????????????????????? #belgium #brothers #gridnetwork
Source | : | Football Italia |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Ahmad Tsalis |