SportFEAT.COM - Legenda FC Barcelona, Patrick Kluivert, memandang bahwa Matthijs de Ligt menghadapi penyesalan bergabung dengan Juventus.
Matthijs de Ligt menjadi komoditas panas pada bursa transfer musim panas 2019.
Mulai dari FC Barcelona, Juventus, Bayern Muenchen, Paris Saint-Germain (PSG), Manchester United, hingga Liverpool, dikait-kaitkan dengan Matthijs de Ligt.
Baca Juga: Pelatih Tim di Italia Ini Malah Dipecat Usai Bawa Timnya Menang 27-0
Namun, Juventus yang akhirnya memenangi persaingan guna menggaet bek yang sebelumnya jadi kapten Ajax Amsterdam tersebut.
Juventus sukses mencomot De Ligt dari Ajax dengan menyerahkan uang tebusan fenomenal senilai 85,5 juta euro (sekitar Rp1,3 triliun).
Nominal tersebut menjadikan defender 20 tahun ini menjadi pemain belakang paling mahal sepanjang sejarah Liga Italia.
Padahal, sebelum mantap memilih I Bianconeri, De Ligt dikabarkan lebih dekat untuk menyeberang ke Barcelona.
Anggapan itu terlontar lantaran rekan setimnya dulu di Ajax, Frenkie de Jong, sudah lebih dahulu berseragam Barcelona.
De Ligt dan De Jong merupakan teman baik sewaktu di Ajax.
Bahkan, beberapa laporan mengatakan delegasi Barcelona sampai terbang ke Belanda untuk membujuk peraih Golden Boy Award 2018 itu berlabuh ke Camp Nou.
Keputusan De Ligt yang tidak memilih Barcelona sebagai tim barunya pun mendapat perhatian dari Direktur Olahraga Blaugrana, Patrick Kluivert.
"Secara tidak membujuknya secara pribadi untuk bergabung dengan Barcelona," kata Kluivert, dikutip SportFEAT.com dari Mundo Deportivo.
"Saya hanya mengatakan mengenai sisi positif Barcelona sebagai klub maupun kota," ujar pria yang menimba ilmu sepak bola di akademi Ajax ini.
Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting Kalah Kontroversial, Warganet Ramai-ramai Minta VAR
Kluivert, yang membela Barca antara 1998-2004, sadar bahwa keputusan akhir tetap ada di tangan si pemain.
Kendatipun De Ligt menghadapi masa-masa sulit pada awal musim ini bersama Juve.
Sebab, bek bertinggi 189 sentimeter ini tidak jarang menciptakan blunder, terutama handball di kotak penalti tim sendiri.
"Saya pikir kini ia sedikit menyesal. Namun, seperti itulah keadaannya," ucap Kluivert.
"Dalam hidup, Anda mesti membuat pilihan. Kadang pilihan itu bagus, kadang juga buruk. Anda mesti belajar dari keputusan yang Anda ambil," tutur pria asal Belanda ini lagi.
Baca Juga: Benarkah Pencomotan Alex oleh Repsol Honda Dicampuri Marc Marquez?
Source | : | Mundodeportivo.es |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |