Saking kagumnya dengan Taufik, Ohori melakukan sejumlah pengorbanan ketika sang idola bertanding di Jepang.
"Saya mengidolai Taufik Hidayat," ucap Aya Ohori, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman resmi Badminton Indonesia.
"Dulu setiap Taufik tanding ke Jepang, saya pasti datang untuk menonton dia bertanding," ujar pebulu tangkis kidal ini menjelaskan.
Baca Juga: 4 Pemain Tottenham yang Bisa Jadi Kunci Jose Mourinho Menangi Gelar
Di Jepang, Taufik pernah bermain dalam beberapa kesempatan.
Seperti ketika ia mengikuti Japan Open (2006, 2007, 2009, 2010, 2011, 2012).
Taufik juga tercatat mengikuti Piala Thomas 2006, saat ia mendapat medali perunggu.
Sementara itu, Ohori mengakui bahwa Taufik adalah alasan mengapa ia serius berkarier di dunia bulu tangkis.
"Seringnya melihat pertandingan Taufik menjadi salah satu hal yang mendorong saya untuk jadi atlet bulu tangkis," tutur Ohori, yang berumur 23 tahun.
Aya Ohori mengawali karier menjadi pebulu tangkis pada 2011.
Kejuaraan pertama yang Ohori ikuti adalah Junior Challenge Open 2011 yang dihelat di Indonesia.
Sejak saat itu, tunggal putri rangking 20 dunia ini telah mengemas 174 kemenangan berikut enam gelar juara dunia.
Gelar juara terakhir yang mampu dimenangi Ohori adalah Amerika Serikat Terbuka pada 2017.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |