SportFEAT.COM - Melalui sekretarisnya, Gatot S Dewa Broto, Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia (Kemenpora) menyayangkkan tanggapan Syed Saddiq.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, mengklaim video pengeroyokan salah seorang fan timnas Indonesia adalah palsu alias hoax.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Cabor Pertama Dimainkan Hari Ini, Duel Indonesa Vs Malaysia Langsung Tersaji
Insiden pengeroyokan itu terjadi sehari sebelum timnas Indonesia melakoni laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Selasa (19/11/2019).
Padahal, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia, Gatot S Dewa Broto, telah membenarkan video terkait pengeroyokan salah seorang warga Indonesia.
Bahkan, untuk kasus penusukan, Gatot sampai menghubungi Kepala Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Yusron B. Ambary pada Kamis (30/11/2019).
Dalam telepon, Yusron menjawab, "Wartawan sudah tanya apakah ada yang ditusuk. Tetapi kami tidak ada info."
"Ada yang mau ditusuk, tapi ditahan pakek tangan. Tangannya sobek. Itu yang saya terima laporannya," ujarnya, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman Tribunnews.
Menpora Malaysia Sebut Video Pengeroyokan Suporter Indonesia Hoaks, Korban Angkat Bicara pic.twitter.com/UToAeDXXga
— KOMPAS TV (@KompasTV) November 23, 2019
Baca Juga: SEA Games 2019 - Cabor Pertama Dimainkan Hari Ini, Duel Indonesa Vs Malaysia Langsung Tersaji
Gatot pun geram dengan klaim hoax Syed Saddiq yang juga meminta kepada masyarakat Indonesia agar tidak percaya dengan video tersebut.
"Gampang banget merespons klaim Malaysia," kata Gatot S Dewa Broto, Sabtu (23/11/2019).
"Klaim bahwa video itu hoax ya itu soal lain. Sebab, ini bisa dilakukan digital forensik karena video yang beredar juga sudah banyak," kata Gatot S Dewa Broto, seperti dikutip SportFEAT.com dari BolaSport.com.
"Protes keras dari tiga penjuru mata angin sudah terkirim, masa sih dasarnya dianggap hoax," ucap pria asal Yogyakarta itu.
Gatot mengaku yakin bahwa video itu adalah benar. Ia menyatakan pihaknya ingin kepolisian segera melakukan investigasi.
"Kami lebih fokus pada tindakan penganiayaan yang terbukti dilakukan sehari sebelum pertandingan dan juga suasana under pressure yang dialami penonton Indonesia saat pertandingan," kata Gatot S Dewa Broto.
Saya memohon maaf.
Setakat ini, kami masih perlukan semua pihak untuk bantu siasatan yang sedang dijalankan.
Saya akan pastikan keadilan milik semua, tidak kira dari Malaysia atau Indonesia.
Saya akan pastikan pesalah diheret ke muka pengadilan. pic.twitter.com/EC4nuSsd4c
— Syed Saddiq (@SyedSaddiq) November 23, 2019
Baca Juga: Valentino Rossi Silang Pendapat dengan Bos Yamaha soal Motor YZR-M1
Sementara itu, video klaim hoax yang diunggah Syed Saddiq di akun Twitter-nya mendapatkan protes keras dari warganet Indonesia.
Alhasil, dia menyampaikan permintaan maaf dengan kembali mengunggah video.
"Saya dengan rasa penuh rendah diri memohon maaf kepada rekan-rekan saudara serumpun di Indonesia," ucap Syed Saddiq dikutip SportFEAT.com dari akun Twitter-nya, @SyedSaddiq.
"Saya memohon maaf karena tragedi yang terjadi di beberapa hari yang lalu."
"Kami telah mendapat laporan bahwa peristiwa pemukulan dan tragedi itu tidak terjadi di Stadion Bukit Jalil atau semasa pertandingan sepak bola."
"Tetapi terjadi di 20 kilometer dari Stadion Bukit Jalil pada pukul 03.00 pagi," katanya lagi.
Source | : | Tribunnews.com,BolaSport.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |