"itu alasan utama kami tidak mampu mendapatkan tiga poin hari ini. Kami kekurangan kekuatan untuk mencetak gol hari ini," ujar Robert, saat jumpa pers, di Stadion Si Jalak Harupat, kemarin.
Kebuntuan tampak terlihat pada babak pertama, ketika Persib tak mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran.
"Saya pikir penyerangan kami masih terlalu pelan saat menguasai bola dalam mode menyerang sehingga tidak terlalu efektif," ucap Robert Alberts.
Baca Juga: Muhammad Rifqy Fitriadi, Suksesor Christopher Rungkat yang Siap Kejutkan SEA Games 2019
2. Strategi bertahan Barito Putera Ampuh
Serangan Persib terhambat tidak hanya karena kurang efektif, tetapi juga lantaran kekukuhan lini pertahanan Barito.
Barito juga menerapkan strategi pressing ketat dan lebih sering menunggu di area pertahanan.
Selain itu, zonal marking yang diinstruksikan pelatih Djajang Nurdjaman efektif menghambat pergerakan winger Persib, Febri Haryadi dan Frets Butuan.
"Kami melakukan itu 3-4 kali di babak pertama. Kami juga kesulitan dalam menembus pertahanan," ucap Alberts,
"Karena barisan belakang dari Barito dipaksa untuk memastikan serangan kami tidak bisa masuk ke daerah berbahaya mereka," tutur pelatih asal Belanda ini menjelaskan.
Baca Juga: Tak Jadi Masuk Skuad SEA Games 2019, Leo/Daniel Punya Ambisi Besar di Kejurnas PBSI 2019
3. Lini tengah Persib
Pelatih Barito, Djajang Nurdjaman, memandang lini tengah Persib merupakan titik lemah ketika menghadapi timnya.
Meskipun, Maung Bandung memainkan gelandang terbaiknya, Omid Nazari dan Abdul Aziz Lutfi Akbar, sebagai dua poros tengah.
"Okelah, penguasaan bola Persib menang. Tapi, secara peluang saya pikir tidak perlu ada yang jatuh bangun," ucap Djajang.
"Oke lah kiri-kanan dia (Persib) hidup, tapi itu aliran ke tengahnya gampang dibaca," ujarnya lagi.
Review: PERSIB Tertahan di SJH
➡️ https://t.co/wlvI2TA4os pic.twitter.com/XlMQnsdI65
— PERSIB (@persib) November 24, 2019
4. Kesulitan Barito
Sepanjang laga, Barito sebenarnya tidak hanya bermain menunggu.
Mereka juga kerap melakukan permainan direct yang langsung diarahkan kepada penyerang Rafael Silva atau Francisco Torres.
Akan tetapi, tidak ada satu pun pelung berbahaya yang dapat diciptakan Laskar Antasari.
"Peluang terbaik kami adalah ketika wasit tidak berani menunjuk titik putih ketika mereka handball, itu lah peluang terbaik buat kami, karena kami pun kesulitan," ucap Djajang, yang akrab disapa Djanur.
5. Sudah kenal pemain Persib
Salah satu hal yang membuat Djajang Nurdjaman mampu meramu strategi untuk mengantisipasi permainan Persib adalah faktor kedekatan.
Sebab, beberapa pemain Persib pernah menjadi anak asuh Djanur ketika ia melatih PSMS Medan maupun Persib.
"Tidak hanya Frets kemudian Aziz, tapi kan Febri anak buah saya Supardi anak buah saya, semuanya anak buah saya," tutur Djanur.
"Saya sangat hapal betul, yang bukan anak buah saya asingnya saja tiga kecuali Ardi (Idrus) yang belum pernah dengan saya."
"Tapi mereka tampil bagus kok. Meski begitu, saya bisa handle dan tahu kemampuan mereka semu. Sehingga ya lumayan berdampak juga," katanya.
Baca Juga: Ini Komentar Legenda MotoGP Soal Duet Marquez di Repsol Honda
View this post on InstagramInilah 5 kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga Inggris sejauh ini #LigaInggris #PremierLeague
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |