Bahkan, ada media lokal yang memberitakan soal isu korupsi yang menjadi latar belakang masalah tersebut.
Hal inilah yang lantas akhirnya membuat Duterte memberikan perintah untuk mengadakan penyelidikan mendalam tentang akar permasalahan kekacauan SEA Games 2019.
"Ada tuduhan tentang penggelapan dana yang muncul di berbagai media massa dan beliau (Rodrigo Duterte) tidak menyukai kabar itu," ucap Panelo.
"Atas dasar itulah, beliau Pak Presiden kini memerintahkan untuk melakukan penyelidikan. Beliau sama sekali tidak akan menoleransi korupsi," imbuhnya.
Proses penyelidikan tentang kesemrawutan SEA Games 2019 bakal meliputi seluruh lapisan yang terkait, khususnya panitia penyelenggara.
Tidak terkecuali Ketua Komite Penyelenggara SEA Games Filipina (PHISGOC), Alan Cayetano.
Salah satu hal lain yang menjadi sorotan soal rumor adanya korupsi di SEA Games 2019 adalah pembangunan kawah tempat api kaldron yang dikabarkan menghabiskan dana sedikitnya 45 juta Peso Filipina atau sekitar 12,5 miliar rupiah.
Baca Juga: Tidak Ada Nama Valentino Rossi dalam Daftar 4 Calon Juara Dunia MotoGP 2020
Sementara itu, pihak panitia penyelenggara SEA Games 2019 beberapa hari lalu sudah melayangkan permintaan maaf kepada publik dan seluruh atlet yang berpartisipasi pada ajang dua tahunan tersebut.
Mereka mengakui kelalaian yang terjadi dan berjanji untuk melakukan yang terbaik ke depannya.
Pada sisi lain, berbagai kekacauan SEA Games 2019 yang akhirnya melahirkan opini tentang ketidaksiapan Filipina menggelar SEA Games 2019 sebenarnya sudah berlangsung beberapa bulan lalu.
Dikutip dari Rappler, pada Februari 2019 lalu dikabarkan bahwa rancangan anggaran dana SEA Games 2019 hanya disetujui sekitar 70 persen oleh pihak Pemerintah Filipina.
Hal tersebut pun berimbas dengan usaha panitia penyelenggara untuk menambah anggaran melalui kerja sama dengan para pihak sponsor swasta.
Source | : | Rappler,Philstar |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |