SportFEAT.COM - Ada alasan mengapa atlet polo air Indonesia, Ridjkie Mulia, ditunjuk sebagai pembawa bendera di pembukaan SEA Games 2019.
Atlet polo air putra Indonesia, Ridjkie Mulia, ditunjuk sebagai pembawa Sang Saka Merah Putih dalam acara pembukaan SEA Games 2019 pada Sabtu (30/11/2019).
Penunjukkan Ridjkie Mulia bukannya tanpa alasan.
Baca Juga: SEA Games 2019 Kurang Persiapan, Ofisial Timnas U-22 Indonesia yang Muslim sampai Konsumsi Babi
Setidaknya, ada dua faktor penting mengapa Ridjkie ditunjuk sebagai pembawa bendera dibanding atlet lainnya.
Komandan Kontingen Indonesia, Harry Warganegara, menyebut salah satu faktornya adalah prestasi yang ditorehkan sang atlet.
"Dia itu pernah bermain di salah satu liga di Eropa," ujar Harry, dikutip SportFEAT.com dari Antara News.
Kontingen yang akan berlaga di pesga olahraga Asia Tenggara mulai dari 26 November sampai 11 Desember 2019 itu berkekuatan 1303 Atlet dan Official yang akan bertanding di 52 Cabang Olahraga.#SEAgames2019 #KontinganIndonesia #TimnasAkuatikIndonesia pic.twitter.com/pW2wyl5p6m
— Renang Indonesia (@PBPRSI) ٢٧ نوفمبر ٢٠١٩
Ridjkie memang bukanlah atlet kemarin sore di cabang olahraga polo air.
Pemuda kelahiran Jakarta itu tercatat pernah berkutat di kompetisi polo air Serbia, tepatnya membela tim VK Belgrade.
"Semoga dengan pengalaman yang dia miliki akan membawa Indonesia meraih emas polo air," tambah Harry.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Habis Keracunan, Keponakan Sultan Bikin Pelatih Brunei Tak Bisa Apa-apa
Selain faktor pengalaman yang apik, alasan lainnya menunjuk Ridjkie adalah jadwal pertandingan polo air yang sudah tidak dipertandingkan lagi saat pembukaan.
"Pertimbangan lainnya adalah jadwal polo air sudah selesai saat pembukaan," kata Harry lagi.
Lebih lanjut, Harry Warganegara pun juga memberikan bocoran mengenai kostum yang akan digunakan atlet saat momen tersebut.
Harry menyebutkan bahwa pihaknya akan mengenakan busana khas Lampung.
Kendati demikian, pihaknya juga memberikan kebebasan untuk para atlet maupun ofisial menggunakan pakaian adat daerah lainnya.
Source | : | ANTARA News |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Ahmad Tsalis |